Tahun 2019, UB Wadahi 16 Mahasiswa Asing Program Darmasiswa

Tahun 2019, UB Wadahi 16 Mahasiswa Asing Program Darmasiswa
Tahun 2019, UB Wadahi 16 Mahasiswa Asing Program Darmasiswa

Kota Malang, SERU.co.id – Kali ketiga, Universitas Brawijaya (UB) melalui Fakultas Ilmu Budaya (FIB) menerima 16 peserta Program Darmasiswa pada tahun akademik 2019/2020, usai lolos seleksi pada bulan Maret dan April 2019 lalu.

Dalam tahun akademik 2019/2020, UB akan mendapatkan 16 orang mahasiswa Program Darmasiswa, yaitu 3 orang dari Thailand, 1 orang dari Tunisia, 2 orang dari Amerika Serikat, 2 orang dari Jepang, 1 orang dari Ghana, 1 orang dari Kamboja, 1 orang dari Tiongkok, 1 orang dari Cheko, 2 orang dari Vietnam, 1 orang dari Rusia, dan 1 orang dari Korea Selatan. 

Bacaan Lainnya

Sebelumnya, pada tahun pertama (2017/2018), UB menerima 11 orang mahasiswa dari India, Korea Selatan, Madagaskar, Thailand, Ukraina, Tajikistan, Timor Leste, dan Sudan. Selanjutnya tahun akademik 2018/2019, UB menerima 7 mahasiswa Program Darmasiswa RI dari India, Madagascar, Rusia, Korea Selatan, Tanzania, dan Vietnam. Dimana semua mahasiswa asing telah mengikuti proses pembelajaran dengan baik.

Program Darmasiswa merupakan Program yang dicanangkan pemerintahan Republik Indonesia (RI) di bawah pengelolaan Badan Perencanaan Kerjasama Luar Negeri (BPKLN), dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, dengan tujuan untuk memperkenalkan budaya, bahasa, dan seni Indonesia kepada negara lain. Pemerintahan RI memberikan beasiswa kepada pemuda-pemuda dari negara asing (yang memiliki hubungan diplomatik dengan Indonesia) untuk belajar budaya, bahasa, dan seni Indonesia di beberapa perguruan tinggi di tanah air dari Sabang sampai Merauke.

“Selain pelajaran Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA), Program Darmasiswa RI di UB juga dirancang untuk memperkenalkan budaya Indonesia. Dengan belajar membatik dan membuat gambar tentang seni Indonesia, kemudian mengunjungi museum, belajar seni Indonesia melalui gamelan Jawa,” ungkap ketua pelaksana Program Darmasiswa RI FIB UB, Rizki Nufiarni, M.A. 

Para mahasiswa yang awalnya tidak bisa berbahasa Indonesia, saat ini tak hanya bisa berkomunikasi dengan bahasa Indonesia saja, tetapi juga dapat memahami budaya Indonesia dan menikmati kuliner Indonesia. Bahkan, beberapa mahasiswa ini ada yang berhasil meraih prestasi dalam beberapa kompetisi, baik tingkat lokal, regional, maupun nasional. “Kami berharap program yang sudah kami jalankan selama 2 tahun ini dapat menjadi semakin baik di tahun berikutnya, mengingat peminat di UB untuk tahun ini semakin meningkat,” jelas Dekan FIB UB, Prof. Dr. Agus Suman, SE., DEA.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *