RSUD Kota Malang Jadi RS Rujukan, Begini Persiapannya

dr Husnul Muarif, berikan keterangan di Balaikota Malang. (ws1) - RSUD Kota Malang Jadi RS Rujukan, Begini Persiapannya
dr Husnul Muarif, berikan keterangan di Balaikota Malang. (ws1)

Malang, SERU.co.id – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Malang yang berada di Jalan Rajasa No. 27 Kelurahan Bumiayu, Kecamatan Kedungkandang, dalam tahap melengkapi sarana prasarana sebagai RS Rujukan.

Berdasarkan SK Gubernur Jatim terbaru, Kota Malang bertambah 4 RS Rujukan, yakni RSUD Kota Malang, RS Nirmala, RS Persada, dan RS Lapangan. Dengan penambahan ini, sekitar 11 RS Rujukan Covid telah dimiliki Kota Malang.

Bacaan Lainnya

“Selama ini, RSUD sebagaimana SK Walikota sebagai RS Darurat Covid, sudah mulai merawat pasien covid. Adanya SK Gubernur tentang RS rujukan itu, akan menambah fasilitas sarana dan prasarana yang kurang,” seru dr. Husnul Muarif, Juru Bicara Satgas Covid-19 Kota Malang, Senin (15/2/2021).

Nantinya, jumlah petugas nakes dan perawat diperkirakan seratus lebih, yang akan memback up rumah sakit yang bakal dijadikan RS Rujukan.

“Saya pas nya lupa. Kalau semuanya dari dokter, dari tenaga perawat sekitar 130-an,” imbuhnya.

Terkait Intensive Care Unit (ICU) covid, pihaknya akan menyiapkan sendiri. Sebab selama ini ICU yang ada masih ICU reguler.

“Sarana yang lain untuk menunjang, karena ICU Covid itu nantinya ada tambahan SDMK (Sumberdaya Manusia Kesehatan)-nya yang memenuhi persyaratan di ICU Covid,” paparnya.

Menurutnya, tidak ada perbedaan antara ICU Covid dengan reguler. Perbedaannya hanya terletak pada perawatan.

“Alatnya sama, tapi beda yang sudah konfirmasi hasil swabnya positif, butuh perawatan intensif. Bedanya ICU untuk covid butuh perawatan ICU covid,” terang dr. Husnul Muarif.

Terkait penambahan ventilator, dr Husnul mengungkapkan, masih akan menunggu penanggung jawab instalasi.

“Ventilator kita masih ada di RS, sementara ada di ICU reguler. Sehingga nanti kalau diperlukan ICU covid tergantung pada penanggung jawab, butuh ICU apa tidak di ICU covid. Yang di ICU reguler ada lima ventilator,” ungkapnya.

Disinggung penambahan bed untuk saat ini masih belum ada, karena tren peningkatan masih rendah belum mencapai 50 persen.

“Penambahan bed kita masih tetap. 49 bed di ruang isolasi tekanan negatif. Sementara BORnya masih 50-55 persen. Kita belum ada rencana, tetapi kalau sudah ada diatas 70 persen baru kita tambah,” ungkapnya. (ws1/rhd)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *