Ratusan Warga Bhumi Arema Padati “Arema Berdzikir & Bersholawat VII”

Arema Berdzikir & Bersholawat VII
Arema Berdzikir & Bersholawat VII

Kota Malang, SERU.co.id – Suasana khusyuk dan damai menyelimuti pengajian umum “Arema Berdzikir & Bersholawat VII” di halaman halaman depan PD Rumah Potong Hewan (RPH) Kota Malang, Minggu (21/7) petang. Kegiatan religius bersama Majlis Dzikir wa Ta’lim Walisongo dan Thariqat Qodriyah wa Naqsabandiyah Suryalaya ini diisi oleh KH Ali Hanafiah Akbar dan Kyai Arema KH Abdul Wahid Ghozali alias Gus Wahid.

Walikota Malang Sutiaji mengapresiasi kegiatan pengajian umum “Arema Berdzikir & Bersholawat VII”. (rhd)

Walikota Malang, Drs H Sutiaji mengapresiasi khusus kegiatan religius ini. Dimana memiliki manfaat lebih agar bisa menyelamatkan Indonesia dan menjadikan kelancaran pemerintah dalam pengabdian kepada masyarakat. “Yang bisa menyelamatkan Indonesia hanya karena doa. Atas doa para habaib dan jamaah bisa mempersatukan Indonesia, bisa menjadikan kelancaran Pemkot Malang dalam pengabdian dan melayani kepada masyarakat,” ungkap Sutiaji, dalam sambutannya.

Bacaan Lainnya

Mewakili seluruh ASN, Sutiaji memohon maaf jika selama melayani masyarakat masih banyak kekurangan. Termasuk upaya mewujudkan Kota Malang sebagai wisata halal, dimana salah satu perannya dikendalikan oleh PD RPH. “Kami sadar ada banyak kekurangan. Mudah-mudahan melalui silaturahmi dan halal bihalal para ulama, umaro dan lintas komunitas se-Malang Raya ini kami dimaafkan. Kami juga mohon doa restu atas perubahan nama PD RPH menjadi Perumda Tunas. Dimana nantinya tugas Tunas juga menangani dan mengawasi proses penyembelihan hewan secara halal,” beber pria nomor satu di Kota Malang ini.

Kegiatan ini merupakan sinergi antara Pemkot Malang dan d’Kross Community bersama Aremania, lintas komunitas serta perwakilan ormas se-Malang Raya seperti Relawan Malang, PPMR, Pemuda Pancasila Kota Malang, FKPPI, Perguruan Silat Cimande Malang Raya, Arema Kampus, Curva Sud, RGI, PGM, KPJ hingga Asosiasi Hippam Kota Malang, dalam rangka meningkatkan iman dan taqwa, guna memperkokoh ukhuwah Islamiyah, sekaligus menyambut Hari Raya Idul Adha 1440 H. 

Gus Wahid menyampaikan tausiah. (rhd)

Senada, Gus Wahid menyampaikan Arema dan Aremania/nita terkenal karena kerukunannya, sehingga menjadikan Malang sebagai miniatur Indonesia. Contoh konkretnya, masjid Jami bersebelahan dengan Gereja. “Saat salah satunya merayakan hari raya, yang lain memberikan tempat di halamannya. Contohnya, saat shalat Idul Fitri/Adha, dan shalat Jumat, umat muslim dipersilahkan shalat hingga halaman depan gereja. Demikian sebaliknya, betapa indah kerukunan umat beragama di Kota Malang ini,” ungkap kyai Arema yang terkenal karena dakwahnya diselipi bahasa walikan.

Ditambahkannya, peran Pemkot Malang dalam memfasilitasi kerukunan agar terjaga turut terciptanya kondusifitas. Aremania menjadi yang terdepan dalam menjaga kerukunan tersebut. “Seperti ketokohan Sam Ade yang mewadahi kera Ngalam yang berpotensi untuk diasah dan membawa nama baik Kota Malang. Seperti hobi tinju, main musik, dan lainnya. Kegiatan ini selain menjadi media dakwah, juga menjadi upaya umat untuk berjuang di jalan Allah. Supaya kita semua selalu berada dalam lindungan-Nya,” tandas Gus Wahid.

Sam Ade, selaku Plt Direktur PD RPH Kota Malang itu berharap segenap warga Malang mendapat kucuran berkah dari Allah SWT. Terlebih, dzikir dan sholawat merupakan upaya yang niscaya menghindarkan umat dari bencana.

Pemberian santunan kepada perwakilan anak yatim piatu. (rhd)


“Kapan pun dan dimana pun tempatnya, tujuan utamanya sekali lagi adalah peningkatan iman kepada Allah SWT. Kegiatan ini juga menjadi momentum mempererat soliditas seluruh elemen masyarakat di Bhumi Arema. Apalagi sebentar lagi Arema akan merayakan hari jadinya yang ke-32 tahun,” jelas Ketua Panitia Ir H Ade Herawanto MT, sekaligus frontman d’Kross Community.

Permainan multimedia ditunjang sistem audio visual nan rancak menjadi pembeda pengajian umum lainnya. Tanpa mengurangi kekhidmatan doa, mulai tata panggung hingga display kegiatan dirancang istimewa. Penampilan hadrah hingga pesta kembang api-flare-smoke membuat acara jadi semarak. Ditambah lagi hiburan bernuansa khas timur tengah, yaitu penampilan tari sufi dari komunitas d’Kross. (rhd)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *