PKKMB UB Online 2020 Jamin Tak Ada Kekerasan Verbal

Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru Universitas Brawijaya 2020
FT 1: PKKMB UB Online 2020. (rhd)

Malang, SERU.co.id – Meski ditengah pandemi Covid-19, Universitas Brawijaya (UB) menggelar Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB). Berbeda dengan tahun sebelumnya, kali ini PKKMB bertemakan ‘Kreatif dan Produktif di Era Pandemi’ ini, diselenggarakan secara daring dan diikuti oleh 14.492 mahasiswa baru (maba) program S1 dan Vokasi, selama 2 hari, Sabtu-Minggu (19-20/09/2020).

PKKMB merupakan Rangkaian Acara Jelajah Almamater Universitas Brawijaya (RAJA Brawijaya) Online 2020 Adhikara 58. Dibuka secara langsung oleh Rektor UB Prof Dr Ir Nuhfil Hanani AR MS, di Gedung Samantha Krida, dan dihadiri jajaran pimpinan universitas, fakultas, dan lembaga, dengan memberlakukan protokol kesehatan secara ketat.

Bacaan Lainnya

“PKKMB dibagi dalam 64 klaster maba. Dimana tiap klaster terdiri dari 250 maba dalam aplikasi Google Classroom (GC), 1000 maba dalam aplikasi Zoom Meeting, dan dibimbing oleh seorang operator. Dilaksanakan 2 hari, mulai pukul 06.00 hingga 16.30 WIB. Itu untuk Maba S1 dan Vokasi. Kalau untuk Pascasarjana secara tersendiri,” ungkap Wakil Rektor 3/Bidang Kemahasiswaan, Prof Dr Drs Abdul Hakim MSi, dalam sesi preskon melalui Zoom, Sabtu (19/6/2020).

Sesi preskon dengan awak media melalui Zoom. (rhd)

Disebutkan Halim, semua perintah dan pertanyaan disampaikan melalui chat, sehingga tidak ada komunikasi verbal secara langsung pada maba. Kalaupun komunikasi verbal hanya untuk akses Crisis Center, itupun tidak sepenuhnya.

“Dipastikan tidak akan ada komunikasi secara verbal. Sehingga dijamin kekerasan verbal seperti ospek pada umumnya tidak akan terjadi. Dan interaksi itu dikontrol oleh 15 pengawas operator. Kalaupun terjadi indikasi pelanggaran, akan mendapatkan teguran secara langsung,” timpal Halim, mendampingi Rektor UB dan Kahumas UB dalam sesi preskon.

Terkait pemberian tugas pada maba, masih dalam batas normal dan tidak memberatkan. Pasalnya, panitia PKKMB melarang pemberian perintah yang menyebabkan maba keluar rumah untuk memenuhi tugas.

“Tidak ada tugas membuat poster besar seperti ospek. Nanti hanya tulisan kecil dari kertas saja. Untuk mahasiswa difabel, disediakan penerjemah khusus bahasa isyarat di layar,” timpal Halim.

Sementara itu, Rektor UB Prof Nuhfil menyampaikan, salah satu materi yang disampaikan terkait Kampus Merdeka yang dicanangkan oleh Kemendikbud. Dimana mahasiswa nantinya boleh mengambil 20 SKS di luar kampus atau mengambil mata kuliah di luar prodinya.

“Minimal ada 20 SKS berada di luar kampus, bisa ke perusahaan, pedesaan, industri, atau kerja mandiri. Di samping itu diharapkan juga mahasiswa bisa mengambil mata kuliah di luar program studinya, itu juga sekitar 20 SKS, bisa di luar program studi di dalam universitas bisa, di luar universitas bisa,” bebernya.

Dalam kesempatan tersebut, Rektor UB menyerahkan secara simbolis jas almamater kepada perwakilan maba, kemudian diikuti maba lainnya dari tempat masing-masing. Sekaligus penyerahan secara simbolis beasiswa kepada mahasiswa penerima KIP Kuliah, Beasiswa Yayasan Unibraw Abadi, Beasiswa Bazis UB, dan Beasiswa Difabel.

Rektor UB menyerahkan jas almamater dan beasiswa kepada maba. (rhd)

Para narasumber yang mengisi materi PKKMB, di antaranya Mendikbud untuk memberikan sambutan, Kuliah Tamu oleh Mendes PDTT,  Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, dan narasumber lain berkompeten di bidangnya.

Materi yang diberikan, antara lain Pembinaan Kesadaran Bela Negara, Kehidupan Berbangsa dan Bernegara, Revolusi Mental, Sistem Pendidikan Tinggi Indonesia (Merdeka Belajar-Kampus Merdeka), Kode Etik Mahasiswa UB, Pembentukan Karakter Mahasiswa, Pencegahan Intoleransi, Radikalisme, dan Terorisme, serta Motivasi Belajar dan Jiwa Kewirausahaan.

Selanjutnya, materi Kegiatan Kemahasiswaan dan Organisasi Kemahasiswaan, Perguruan Tinggi di Era New Normal, Kesadaran Lingkungan dan Kesiapsiagaan Bencana, Penjelasan tentang UKT Mahasiswa, Penjelasan tentang Layanan Perpustakaan, Layanan RS UB dan Klinik UB, Layanan Konseling, Pengenalan Lembaga Kemahasiswaan (EM, DPM, UKM), IT dan E-Complaint, Pengenalan BUNA dan BUA. (rhd)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *