Pemkot Surabaya Imbau Perayaan Imlek Digelar Virtual

Ilustrasi imlek 2021 - Pemkot Surabaya Imbau Perayaan Imlek Digelar Virtual
Ilustrasi imlek 2021

Surabaya, SERU.co.id – Pemerintah Kota Surabaya menerbitkan Surat Edaran (SE) tentang perayaan Tahun Baru Imlek yang jatuh pada 12 Februari 2021. Surat yang ditandatangani Plt Wali Kota Surabaya, Whisnu Sakti Buana tersebut, diterbitkan dalam rangka menjaga ketenteraman dan ketertiban sekaligus peningkatan upaya pencegahan penyebaran Covid-19.

Whisnu mengimbau kepada para camat, lurah, tokoh agama serta tokoh masyarakat untuk mensosialisasikan agar kegiatan ibadah perayaan tahun baru imlek berpedoman pada Pasal 14 Perwali Surabaya Nomor 67 Tahun 2020.

Bacaan Lainnya

“Lalu, pelaksanaan ibadah diimbau menggunakan daring, serta membatasi kapasitas 50 persen dari kapasitas normal apabila dilaksanakan di tempat ibadah,” jelasnya, Rabu (10/2).

Menurut Whisnu, yang tidak kalah penting adalah agar perayaan tahun baru imlek yang digelar tetap menerapkan protokol kesehatan. Yakni memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan dengan air dan sabun, serta menghindari kerumunan.

Selain itu ia pun juga mengimbau agar kegiatan saling berkunjung dalam rangka silaturahim digantikan secara daring. “Budaya pembagian angpao yang dibagikan kepada anggota atau keluarga yang lainnya, agar dilakukan secara transfer atau uang elektronik (cashless)” ujarnya.

Surat Edaran bernomor 443/1160/436.8.4/2021 ini juga mengimbau kepada pengurus tempat ibadah serta pengelola hotel, pusat perbelanjaan atau mal, tempat wisata, apartemen dan area publik lainnya tidak menyelenggarakan lomba pawai, pertunjukkan dan atau atraksi barongsai. Kegiatan lainnya dalam rangka Perayaan tahun baru imlek 2572 juga diimbau tidak dilaksanakan, karena berpotensi menimbulkan kerumunan.

Atraksi barongsai diizinkan jika dilaksanakan asal dilakukan secara virtual.

“Dilaksanakan tanpa penonton atau ecara daring untuk mencegah penyebaran Covid-19,” kata dia.

Surat edaran ini ditujukan kepada beberapa pihak. Selain camat dan lurah, surat juga ditujukan kepada ketua RT dan RW, pengurus tempat ibadah, tokoh agama serta tokoh masyarakat. Surat yang sama juga ditujukan untuk pengelola hotel, pusat perbelanjaan, tempat wisata, apartemen, dan area publik lainnya. (ace/ono)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *