Masih Bertahan di Malang, Ribuan Mahasiswa Unidha Terima Sembako

Rektor Unidha memberikan bantuan secara simbolis kepada mahasiswi terdampak Covid-19. (rhd)

• Program Unidha Malang Peduli Covid-19

Malang, SERU.co.id – Dampak pandemi Covid-19 hampir dirasakan oleh semua penduduk belahan bumi ini, tak terkecuali bagi mahasiswa Universitas Wisnuwardhana (Unidha) Malang yang berasal dari penjuru Nusantara. Pasalnya dampak Covid-19 menyebabkan kiriman uang dari orang tua pun macet karena perekonomian tersendat, sehingga untuk bertahan hidup di perantauan menjadi dilema.

Bacaan Lainnya

Menyadari hal ini, civitas akademi Unidha Malang turut berkomitmen untuk berkontribusi dalam memberikan aksi peduli sesama. Khususnya bagi mahasiswa yang masih tinggal di kos atau kontrakan, dan masyarakat yang terdampak pandemi Covid-19, melalui program Unidha Malang Peduli Covid-19.

Rektor Unidha menyampaikan motivasi agar mahasiswa tetap semangat. (rhd)

“Kami mengapresiasi kepatuhan mahasiswa, dan kami tidak mengira jika mahasiswa yang masih tinggal di kos/kontrakan di Malang ini sekitar 1.000 orang, dari total 5.000-an mahasiswa Unidha. Sebagian besar dari kawasan Indonesia Timur, paling banyak dari wilayah Nusa Tenggara. Mereka melaporkan melalui fakultasnya masing-masing, jika mereka butuh bantuan. Sementara FKIP mendominasi lebih dari 300-an mahasiswa,” ungkap Rektor Universitas Wisnuwardhana (Unidha) Malang, Prof Dr Suko Wiyono, SH, MH, kepada SERU.co.id.

Secara teknis, lanjut Ketua APTISI Jatim ini, mengingat banyaknya mahasiswa yang memerlukan sumbangsih, pembagian dilakukan secara bertahap. “Teknisnya sesuai protokol pencegahan Covid-19, dan diatur oleh fakultas masing-masing karena jumlahnya bervariasi antar fakultas. Antar fakultas ada jeda waktu tiap harinya. Bisa beberapa hari hingga tuntas,” tegas Prof Suko, sapaan akrabnya, didampingi Ketua Satgas Covid-19 Unidha, Sunyoto.

Kekompakan civitas akademika Unidha untuk Tolak Covid-19. (rhd)

Donasi yang terkumpul sementara sekitar Rp 50 juta rupiah, yang digalang dari dosen, alumni, mahasiswa sarjana dan pascasarjana, kampus Unidha, serta donatur lainnya. Bentuk bantuan sembako berupa beras 5 kilogram, mie instan dan beberapa lauk pauk. “Karena jumlah mahasiswanya banyak, kami hanya bisa membantu sekedarnya. Yang penting cukup bermanfaat dalam memenuhi kebutuhan. Utamanya bagi mahasiswa dulu, nanti baru masyarakat terdampak,” imbuh Prof Suko.

Sementara itu, salah satu mahasiswi Unidha yang mendapatkan bantuan dari kampus, Mercy Billy, asal Sumbawa Barat Daya, Nusa Tenggara Timur, mengaku bersyukur masih bisa bertahan hidup dengan mengandalkan beberapa bantuan. Mereka memilih bertahan di Malang, lantaran mengikuti himbauan pemerintah dan kampus untuk tetap tinggal di Malang, selain kekhawatiran tertular saat perjalanan jika memilih pulang.

“Orang tua kami petani. Karena tidak diperbolehkan keluar rumah, jadi tidak bisa bekerja. Kiriman uang pun tak ada sekitar 2 bulan ini. Selama ini kami dibantu dari pihak gereja. Dengan bantuan dari kampus ini, kami bersyukur dan mengucapkan terima kasih. Setidaknya kami bisa makan dalam sehari-hari,” ungkap mahasiswi semester 4 jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Unidha.

Rektor Unidha Prof Dr Suko Wiyono, SH, MH, menjawab pertanyaan awak media. (rhd)

Selain mahasiswa, paket bantuan juga akan diprioritaskan untuk masyarakat disekitar kampus yang berprofesi sebagai pekerja harian, seperti pedagang kaki lima, tukang becak, dan pekerja harian lainnya. Melalui penyaluran bantuan ini, Unidha Malang berharap bisa sedikit meringankan beban masyarakat terdampak Covid-19 dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Unidha Malang masih membuka kesempatan berdonasi bagi para pihak yang ingin menyisihkan rejekinya guna disumbangkan kepada masyarakat, khususnya pekerja harian yang terdampak Covid-19. Bantuan dapat disalurkan melalui rekening Bank Jatim (004 102 7300) a.n. Universitas Wisnuwardhana Malang (Kode Bank 114). (rhd)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *