Luthfin ‘Abidah, Belajar Industri Peternakan Ke Australia

Luthfin ‘Abidah, Belajar Industri Peternakan Ke Australia
Luthfin ‘Abidah, Belajar Industri Peternakan Ke Australia

Kota Malang, SERU.co.id – Dua puluh mahasiswa Indonesia yang berasal dari 14 Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan 1 Perguruan Tinggi Swasta (PTS), terpilih mengikuti program dari NTCA Indonesia Australia Pastoral Program (NIAPP) 2019 di Australia, untuk berkesempatan belajar industri peternakan di Australia. 

Dari keduapuluh mahasiswa tersebut, salah satunya mahasiswi Prodi Peternakan UMM angkatan 2016, Luthfin ‘Abidah, sekaligus satu-satunya mahasiswi PTS yang lolos serangkaian tes seleksi ketat program NIAPP 2019. Terdiri dari seleksi administrasi, tes tulis mengenai pengetahuan industri sapi potong Indonesia dan Australia, serta tes fisik.

Bacaan Lainnya

Luthfin mengaku sangat bersyukur dan bangga bisa terpilih menjadi salah satu dari 20 peserta terpilih. Terlebih lagi, saingannya adalah mahasiswa dari universitas bergengsi di Indonesia, seperti Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Brawijaya (UB), Institut Pertanian Bogor (IPB), Universitas Padjadjaran (Unpad) dan lainnya. “Selain tes fisik, kami juga harus presentasi dan interview di hadapan profesor dan dosen bidang industri sapi potong serta para alumni NIAPP 2018. Di seleksi akhir, presentasi dan wawancara dengan perwakilan NTCA dari Australia, PD 3 FAPET UB, ISPI, dan alumni NIAPP 2018,†ungkap mahasiswa asal Ponorogo ini.

Setelah dinyatakan lulus, Luthfin dan 19 peserta lainnya harus mengikuti pelatihan pre-departure terlebih dahulu. Pelatihan akan dilaksanakan di Cianjur, Jawa Barat pada 12-16 Agustus 2019 mendatang. Pada sesi ini, peserta dibekali pengetahuan dan kecakapan terkait pengendalian ternak, kesejahteraan hewan, hingga sejarah program NIAPP. Selanjutnya, Lutfin akan berada di Kementrian Pertanian RI untuk melaksanakan acara pelepasan oleh Dirjen Peternakan. Perjalanan Luthfin di Australia akan berlangsung selama 10 minggu, yang berisi pelatihan dan magang di Nothern Territory, Australia, terhitung mulai 25 Agustus hingga 31 Oktober 2019.

Ternyata, keputusan Luthfin berangkat ke Australia harus meninggalkan kesempatan lainnya. “Sebenernya aku sedikit dilema waktu diterima NIAPP. Pasalnya tiga minggu sebelumnya aku dinyatakan lolos TF Scale (Temasek Foundation Specialists’ Community Action and Leadership Exchange) ke Singapura. TF Scale adalah mimpiku sejak semester dua, pun program NIAPP juga mimpiku sejak semester tiga. Akhirnya setelah ku fikirkan matang-matang, NIAPP agaknya akan banyak memberiku ilmu tentang peternakan dan pengalaman skala internasional, maka aku putuskan untuk mengundurkan diri dari TF Scale,†ungkapnya, Sabtu (10/8/2019).

Beruntungnya, Luthfin mendapatkan pembiayaan akomodasi program ini secara penuh (full funded). NTCA, pemerintah Australia dan Indonesia-Australia Red Meat and Cattle Partnership, akan membiayai seluruh kegiatan sejak keberangkatan dari Bali menuju Darwin, Australia, serta akomodasi selama sepuluh pekan di Australia. Luthfin berharap perjalanannya sejak seleksi hingga selesai program NIAPP 2019 dapat menginspirasi semua pihak, utamanya mahasiswa jurusan Peternakan UMM, sehingga dapat terus berkiprah di dunia peternakan hingga skala internasional. “Tak ada usaha yang sia-sia, gemparkan langit dengan doa-doa,†tandasnya. (rhd)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *