Lokasi Erupsi Semeru Jadi Wisata Dadakan, Bupati Lumajang: Ini Bukan Tontonan

Lokasi erupsi semeru jadi wisata dadakan. (ist) - Lokasi Erupsi Semeru Jadi Wisata Dadakan, Bupati Lumajang: Ini Bukan Tontonan
Lokasi erupsi semeru jadi wisata dadakan. (ist)

Lumajang, SERU.co.id – Sejumlah orang datang ke lokasi bencana pasca erupsi Gunung Semeru. Mereka justru memanfaatkan lokasi bencana sebagai objek wisata dadakan dan tempat ajang berfoto. Hal tersebut lantas membuat geram Bupati Lumajang Thoriqul Haq.

“Soal yang ingin foto-foto itu, jeprat-jepret, foto-foto, sudah, bukan waktunya sekarang, ini bukan tontonan, bukan tempat pariwisata,” tegas Thoriq.

Bacaan Lainnya

Cak Thoriq, panggilan akrabnya, meminta warga yang tidak berkepentingan untuk tidak masuk ke lokasi bencana. Kehadiran mereka dapat menghambat proses evakuasi dan akan membahayakan jika sewaktu-waktu terjadi erupsi kembali.

“Fokusnya ini evakuasi dulu, waktunya seminggu sejak hari H dan sekarang fokus ke evakuasi. Karena itu, ketika banyak kendaraan yang mau ke arah titik nol bencana, ini yang saya berharap itu tidak terjadi,” ujarnya.

Petugas melakukan penyekatan di pintu masuk lokasi erupsi. (ist) - Lokasi Erupsi Semeru Jadi Wisata Dadakan, Bupati Lumajang: Ini Bukan Tontonan
Petugas melakukan penyekatan di pintu masuk lokasi erupsi. (ist)

Sementara, bagi masyarakat yang ingin memberikan bantuan dapat diserahkan ke posko pengungsian. Masyarakat tidak perlu turun langsung sebab telah ada kendaraan dan petugas yang akan membagikan bantuan.

“Mereka punya kendaraan untuk angkut ke sana. Nah kalau untuk pembagian untuk angkut ke sananya sesuai posko masing-masing kan bagus. Kalau semua ke sana satu pikap yang ke sana 10 orang ya itu yang membuat semuanya rusak, ruwet yang membuat ruwet,” terang Cak Thoriq.

Untuk mengurangi aktivitas warga di area terdampak, Satbrimob Polda Jawa Timur melakukan penyekatan di Depan Balai Desa Supiturang dan perempatan Tugu Pancasila. Hal ini untuk mencegah pihak-pihak yang tidak berkepentingan masuk ke lokasi. Yang diperbolehkan masuk ke lokasi hanya warga setempat, petugas TNI/Polri, dan relawan. (hma/rhd)


Baca juga:

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *