Kota Malang Kembali Inflasi, Nasional-Jatim Alami Deflasi

Fluktuasi harga sembako di pasar tradisional turut mempengaruhi inflasi. (rhd) - Kota Malang Kembali Inflasi, Nasional-Jatim Alami Deflasi
Fluktuasi harga sembako di pasar tradisional turut mempengaruhi inflasi. (rhd)

Malang, SERU.co.id – Dibandingkan secara nasional dan wilayah Jatim secara umum mengalami deflasi, Kota Malang justru kembali mencatatkan inflasi. Dimana secara nasional pada bulan Juni 2021, tercatat mengalami deflasi -0,16% (mtm). Begitu juga dengan Jawa Timur yang mencatatkan deflasi sebesar -0,14% (mtm).

Berdasarkan rilis inflasi BPS 1 Juli 2021, Kota Malang tercatat mengalami inflasi sebesar 0,08% (mtm) dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 104,49. Atau secara tahun kalender, tercatat sebesar 0,44% (ytd), sehingga inflasi tahunannya tercatat sebesar 0,99% (yoy).

Bacaan Lainnya

“Catatan BPS Kota Malang pada Juni 2021, pada umumnya seluruh kelompok pengeluaran pada periode kali ini mencatatkan inflasi. Dimana tiga kelompok pengeluaran yang mencatatkan inflasi tertinggi, yaitu kelompok penyediaan makanan dan minuman, kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya, serta kelompok transportasi,” jelas Kepala Kantor Perwakilan BI Malang, Azka Subhan Aminurridho.

Azka Subhan Aminurridho. (ist) - Kota Malang Kembali Inflasi, Nasional-Jatim Alami Deflasi
Azka Subhan Aminurridho. (ist)

Namun demikian, lanjut Azka, kenaikan kelompok pengeluaran tersebut masih dalam kisaran normal dan sedikit tertahan oleh penurunan kelompok komoditas lainnya.

Adapun komoditas yang menjadi penyumbang utama inflasi di Kota Malang bulan ini, antara lain mobil, rokok kretek filter, pisang, mangga dan telur ayam ras dengan andil sekitar 0,03%-0,02%.

Peningkatan harga mobil sejalan dengan berakhirnya relaksasi PPnBM 0% pada 31 Mei 2021 lalu, sehingga pada beberapa tipe kendaraan yang mengalami relaksasi akan mengalami kenaikan harga. Karena dikenakan PPnBM sebesar 50% dari tarif yang berlaku.

Sementara itu, kenaikan harga rokok kretek filter sejalan dengan kenaikan tarif cukai rokok per 1 Februari 2021 lalu, dengan kenaikan rata-rata sebesar 12,5%.

“Dari sisi ekspektasi, berdasarkan hasil Survei Konsumen (SK) Bank Indonesia Malang periode Juni 2021, mengindikasikan konsumen tetap optimis. Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) tercatat meningkat, dipengaruhi oleh terjaganya ekspektasi ketersediaan lapangan kerja dan ekspektasi kegiatan usaha,” beber Azka.

Ke depan, imbuh Azka, Bank Indonesia Malang tetap berkomitmen menjaga stabilitas harga dan memperkuat koordinasi kebijakan dengan Pemerintah Daerah. Serta konsisten dalam mengarahkan ekspektasi inflasi melaui program-program TPID, guna mengendalikan inflasi 2021 sesuai kisaran targetnya sebesar 3,0% ± 1%.

Di samping itu, Bank Indonesia Malang dan Pemerintah Daerah juga terus berupaya untuk mendorong kegiatan ekonomi dengan memperhatikan protokol kesehatan dan meningkatkan daya beli masyarakat. Seiring dengan akselerasi vaksinasi covid-19 sebagai bagian dari upaya mendukung program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). (rhd)


Baca juga:

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *