Korban Meninggal Dapat Santunan Rp10Juta, Biaya Perawatan Gratis

kerumunan massa di ugd rsud kanjuruhan kepanjen saat mentri pmk tengah meninjau para korban.
kerumunan massa di ugd rsud kanjuruhan kepanjen saat mentri pmk tengah meninjau para korban.

Malang, SERU.co.id Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy menyebut penanganan korban kerusuhan pasca pertandingan Arema FC melawan Persebaya Surabaya berjalan dengan baik. Seluruh korban meninggal akan mendapat santunan Rp10 juta, sedangkan yang masih dalam perawatan, semua biaya ditanggung pemerintah.

Muhadjir mengatakan, jajaran pemerintahan di Malang Raya akan menangani kejadian tersebut hingga benar-benar tuntas. Dan untuk korban yang dirawat di rumah sakit akan digratiskan untuk biaya perawatannya.

Bacaan Lainnya

“Kami sampaikan akan ditangani sampai tuntas. Yang sakit akan kami layani secara gratis dan yang meninggal kami siapkan santunan dari provinsi dan kabupaten,” seru Muhadjir didepan awakmedia.

Menurut data yang telah mereka cocokkan dari beberapa rumah sakit yang menangani para korban dari peristiwa itu, untuk saat ini mencapai 129 orang. Dirinya juga berharap angka tersebut tidak mengalami penambahan.

Sementara itu, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa juga menyampaikan hal yang sama. Menurutnya, untuk korban dalam perisiwa itu yang mendapatkan penanganan di RSSA seluruh biaya akan ditanggung Pemprov Jawa Timur.

“Saya ingin menyampaikan, khusus yang ditangani RSSA semuanya dalam tanggungan Pemprov Jatim, karena RSSA milik Pemprov. Maka yang dirawat dilayani semua tanggungan Pemprov Jatim,” paparnya.

Kemudian pihak pemprov akan memerikan santunan sebesar Rp10 juta dan untuk luka-luka Rp5 juta.

“Untuk yang meninggal, Pemprov akan memberikan santunan takziah masing-masing Rp10 juta. Dan untuk kabupaten juga akan memberikan, kemudian yang luka berat dalam tindakan, maka Pemprov akan memberikan Rp5 juta bagian dari empati kami terhadap korban, keluarga dan tentu mereka yang sedang sekarang sedang dirawat membutuhkan tindakan,” kata Khofifah. (ws6/ono)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *