Kematian Sapi Perah Tinggi, Produksi Susu Menurun Hingga 50 Persen

Wakil Bupati Malang Didik Gatot Subroto. (ist) - Kematian Sapi Perah Tinggi, Produksi Susu Menurun Hingga 50 Persen
Wakil Bupati Malang Didik Gatot Subroto. (ist)

Malang, SERU.co.id – Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak di Kabupaten Malang, menyerang sebagian besar sapi perah dibandingkan sapi pedaging. Akibatnya produksi susu menyusut hingga 50 persen.

Wakil Bupati Malang Didik Gatot Subroto menjelaskan, nanti para peternak sapi akan mendapatkan ganti rugi sebanyak Rp10 juta. Namun kebijakan tersebut hanya diperuntukan untuk para peternak gurem.  

Bacaan Lainnya

“Kita inventarisasi peternak-peternak secara khusus yang lima (kepemilikan) ke bawah. Jangan sampai salah sasaran, itu yang sedang kita lakukan karena nanti bantuannya itu diberikan oleh pemerintah pusat yang senilai Rp10 juta,” seru Didik Gatot Subroto.

Namun untuk saat ini, upaya pemerintah masih difokuskan untuk pengobatan dan pemberian vaksin pada hewan ternak. Didik juga menambahkan bahwa terdapat sekitaran 14 ribu sapi yang terpapar PMK, serta kematiannya pada kisaran 850 ekor. 

“Kita untuk sinergikan, kemarin yang kita tawarkan melalui koperasi, nanti kita coba untuk minta itu. Supaya dalam kondisi-kondisi seperti ini, bagaimana kerugian petani atau peternak bisa kita tekan semaksimal mungkin,” tandasnya. 

Dari dampak kematian tersebut, ada penurunan produksi susu yang drastis, dibandingkan sebelum wabah PMK menyerang. 

“Produksi susu ini yang luar biasa, artinya ada pengurangan produksi susu kita ini. Awalnya 200 liter itu ada penyusutan, 20 liter per hari itu bagi sapi yang sakit itu ada penyusutan hanya 50 persen,” imbuhnya.

Dari penurunan tersebut, membuat perekonomian juga ikut menurun. Jika hal ini dibiarkan begitu saja, penghasilan dan tabungan para peternak akan ikut menurun bahkan habis.

“Pemerintah Kabupaten Malang, saat ini untuk support semaksimal mungkin karena ini ada dua yang harus diamankan secara perekonomian. Jangan sampai mereka lumpuh kemudian tabungan mereka juga harus  diselamatkan,” tutup orang nomer dua di jajaran Pemkab Malang itu. (ws6/ono)


Baca juga:

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *