ITN Malang Dampingi 15 SMKN Pusat Keunggulan

ITN Malang kampus 2 tampak dari atas. (ist) - ITN Malang Dampingi 15 SMKN Pusat Keunggulan
ITN Malang kampus 2 tampak dari atas. (ist)

Malang, SERU.co.id – Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang ditetapkan sebagai perguruan tinggi Pelaksana Pendampingan Program Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Pusat Keunggulan Tahun 2021 yang ditandatangani Dirjen Pendidikan Vokasi, Wikan Sakarinto, ST MSc PhD.

Rektor ITN Malang, Prof Dr Eng Ir Abraham Lomi MSEE mengatakan, dengan ditetapkannya ITN Malang sebagai salah satu perguruan tinggi Pelaksana Pendamping Program SMK Pusat Unggulan dari Dirjen Pendidikan Vokasi, Kemendikbud. ITN patut berbangga hati, lantaran hanya 1 dari 2 Institut di Jatim.

Bacaan Lainnya

“Untuk institut di Jawa Timur hanya ITN Malang dan ITS (Institut Teknologi Sepuluh Nopember),” seru Prof Dr Eng Ir Abraham Lomi MSEE, Senin (3/5/2021).

ITN Malang mendampingi 15 SMK Negeri melakukan Rapat Koordinasi Pelaksana Pendampingan Pusat Keunggulan Tahun 2021. Program SMK 4 Tahun dan Penandatanganan Nota Kesepahaman Bersama di Auditorium Kampus 1 ITN Malang. 15 SMKN tersebut dari Kota Malang, Kabupaten Malang, Kota Batu, Surabaya, Mojokerto, Tulungagung, Trenggalek dan Nganjuk.

Berdasarkan Surat Keputusan (SK) yang dikeluarkan oleh Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan (Kemendikbud) tersebut, ITN Malang menjadi satu diantara 146 perguruan tinggi negeri dan swasta se-Indonesia yang akan melakukan pendampingan Program SMK Pusat Keunggulan.

“Ada 19 perguruan tinggi yang berada di Jawa Timur. Selain ITN Malang, ada total 6 PTN/PTS di Malang yang mendapat kesempatan sama,” ungkap Prof Lomi sapaan akrabnya.

Pihaknya menuturkan, di Jawa Timur ada banyak SMK yang menyelenggarakan pendidikan 4 tahun. Sehingga akan banyak yang bisa dilakukan, ketika ITN Malang bisa bersinergi dengan SMK yang didampinginya.

Salah satu pendampingan pada level program studi, yaitu SMK yang menyelenggarakan pendidikan 4 tahun, akan ada pengakuan SKS. Ketika masuk ke perguran tinggi dari mata pelajaran yang sudah ditempuh.

Umumnya untuk mendapatkan ijazah sarjana mahasiswa harus menempuh 144 SKS. ITN Malang sepakat di level institut ada pengakuan SKS dari SMK program 4 tahun, minimal 18 SKS dan maksimal 24 SKS.

“Kalau kita hitung calon mahasiswa hanya menempuh 120 SKS. Masing-masing mahasiswa bisa menempuh 7 sampai 7,5 semester bergantung indeks prestasi mahasiswa tersebut,” beber Rektor ITN periode 2021-2023 ini.

Adanya kerjasama dengan SMK Negeri, pihaknya berharap ITN Malang sebagai pelaksana pendampingan bisa berkontribusi dalam pengembangan SDM di level Jawa Timur, khususnya Kota Malang.

ITN Malang bersama 15 SMKN usai penandatanganan MoU. (ist) - ITN Malang Dampingi 15 SMKN Pusat Keunggulan
ITN Malang bersama 15 SMKN usai penandatanganan MoU. (ist)

Terpilihnya ITN Malang menjadi perguruan tinggi Pelaksana Pendamping Program SMK Pusat Keunggulan tidak lepas dari peran serta SMKN 6 Malang. Perlu diketahui sebelumnya ITN Malang dan SMKN 6 Malang sudah terlebih dahulu menjalin MoU pada awal April 2021 yang lalu.

“Kami berterimakasih ke Kepala Sekolah SMKN 6 yang sudah menjembatani pertemuan ini. Momen kali ini menjadi program ITN sebagai perguruan tinggi dan sekolah untuk saling bersinergi dalam perencanaan dan pengelolaan program tersebut,” terang Prof Lomi.

Sementara Kepala Sekolah SMKN 6 Malang, Drs Sidik Priyono mengungkapkan, tanggal 8 April kemarin SMKN 6 Malang sudah melaksanakan MoU dengan ITN Malang. Kegiatan MoU mencakup 4 hal, yakni support ITN Malang terhadap program pendidikan 4 tahun di SMK.

“Siswa tidak perlu mengulang materi yang sama saat meneruskan kuliah, matrikulasi dari SKS yang sudah ditempuh di SMK, pengabdian masyarakat, serta kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL),” jelas Sidik Priyono.

Lebih lanjut, program link and match tidak hanya dengan industri, namun juga dengan perguruan tinggi. Pihaknya mencoba mengondisikan dengan perguruan tinggi ITN Malang. Karena prinsip SMK, BMW – bekerja, melanjutkan, dan wirausaha. Hal tersebut sudah terjalin dengan ITN dalam kerjasama SMK di Propinsi Jawa Timur.

“Semoga ITN Malang juga bisa memberikan yang terbaik, karena ITN Malang juga menjadi Pelaksana Pendamping Program SMK Pusat Keunggulan dengan nomor urut 77 di SK Dirjen Vokasi,” beber Sidik.

Pengakuan ITN Malang terhadap matrikulasi 18 sampai 24 SKS diapresiasi oleh Sidik. Harapannya ketika siswa SMK program 4 tahun melanjutkan ke perguruan tinggi tidak akan sama dengan yang hanya menempuh 3 tahun.

“ITN mengakui minimal 18 sampai 24 SKS. Sehingga anak-anak kita yang SMK 4 tahun bisa mendapatkan jenjang lebih cepat (lulus) daripada yang 3 tahun. Kalau mungkin ada jurusan tidak sama (dari yang sudah disepakati) silahkan berkoordinasi dengan masing-masing jurusan yang ada di ITN Malang,” tandasnya. (ws1/rhd)


Baca juga:

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *