Instansi Sumbang 25 Persen Maba Pascasarjana UB

Instansi Sumbang 25 Persen Maba Pascasarjana UB
Instansi Sumbang 25 Persen Maba Pascasarjana UB

Kota Malang, SERU.co.id – Peminat program Pascasarjana Universitas Brawijaya (UB) masih cukup tinggi. Tercatat pada tahun akademik 2019/2020, Pascasarjana UB menerima sekitar 1.788 mahasiswa baru (maba) jenjang magister S2 dan doktoral S3. Dimana 25 persen berasal dari kalangan instansi pemerintah dan swasta.

“Tahun ini lebih banyak yaitu 1.788 maba, dibanding tahun sebelumnya 1.579 maba. Sekitar 25 persen maba berasal dari sejumlah instansi yang sebelumnya telah melakukan kerjasama. Seperti Sekolah Tinggi Teknologi Angkatan Laut (STTAL), Pemerintah Kabupaten Pasuruan, dan lainnya,” jelas Direktur Pascasarjana UB, Prof Dr Marjono, MPhil, usai membuka Orientasi Pendidikan dan Kemahasiswaan (Ordik) di Samantha Krida UB, Jumat (16/8/2019).

Bacaan Lainnya

Karena berasal berbagai instansi, Pascasarjana UB memberikan toleransi tingkat kehadiran dalam perkuliahan, mengingat tuntutan pekerjaan yang melekat pada profesi pekerjaan dari mahasiswa Pascasarjana. “Kami luwes, kami sarankan masuk reguler dua yang kuliah pada hari Sabtu. Namun kembali lagi, jika program yang diambil sesuai dengan profesi saat ini. Maka ketika mereka praktek lapangan, ada bahan yang bisa dijadikan wawasan dalam tugas perkuliahan,” tambah Marjono. 

IMG 20190816 090818 HHT
Prof Dr Marjono, MPhil, menjawab pertanyaan awak media. (rhd)

Disebutkan, prodi doktor S3 tertinggi peminatnya, yaitu program doktor Ilmu Lingkungan sekitar 50 maba, dan disusul Ilmu Pertanian. Sementara program magister S2 yaitu program magister Kenotariatan Hukum. Sedangkan mahasiswa asing yanv bergabung dalam Pascasarjana UB sekitar puluhan maba, seperti Timor Leste, Palestina, Myanmar, Libya dan lainnya. “Secara pasti jumlah mahasiswa asing cukup banyak, namun saya lupa detailnya. Bahkan ada beberapa pengajar yang diinformasikan oleh KBRI agar kuliah di UB,” paparnya.

Dalam kesempatan Ordik tersebut, Pascasarjana UB menghadirkan sosok pakar manajemen, yakni Prof Rhenald Kasali, PhD, untuk memberikan pembekalan penegasan tentang visi Kebangsaan Indonesia. “Setelah ordik kampus ini, nantinya mereka akan mengikuti ordik di fakultas masing-masing selama sehari. Sesuai kebutuhan teknis. Pun beragam aturan dan kebijakan fakultas, seperti bagaimana cuti akademik, beasiswa on going, submit jurnal internasional, dan lainnya,” jelas Wakil Rektor III Prof Dr Drs Abdul Hakim, MSi.

Harapannya, dengan pemahaman yang diberikan dapat merangsang mahasiswa lulus tepat waktu atau lebih cepat. Termasuk jumlah kehadiran lebih sedikit dibandingkan jumlah penugasan yang lebih banyak. “Setidaknya S2 lulus tepat 3 semester, dan S3 lulus 6 semester. Karena sangat jauh berbeda dengan perkuliahan di S1. Pun kewajiban memsubmit karya ilmiah thesis dan  disertasi ke jurnal Internasional. Kalau tidak, maka tidak bisa diwisuda. Aturan di UB seperti itu,” tandas Hakim. (rhd) 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *