Malang, SERU.co.id – Kelurahan Bakalan Krajan, Kecamatan Sukun Kota Malang mempunyai sebuah inovasi perikanan. Si Ikan Nila namanya, merupakan sentra intensif budidaya ikan nila menggunakan sistem bioflok. Berada di Kampung Nila Slilir.
Inovasi Kelurahan Bakalankrajan tersebut menjadi inovasi pelayanan publik sebagai perwujudan percepatan reformasi birokrasi dan pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan. Setelah lolos masuk menjadi Top 99 Inovasi Nasional dalam gelaran Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (Sinovik) 2021 yang dilaksanakan oleh Kemenpan RB lanjut menuju top 45 Inovasi Nasional.
“Produksinya tembus sampai 26,4 ton per tahunnya dengan omzet Rp660,9 juta per tahunnya. Ini adalah potensi yang luar biasa bagus, sehingga patut kita apresiasi,” seru Walikota Malang, Drs H Sutiaji.
Salah satu yang diunggulkan inovasi tersebut yakni memiliki keunikan. Budidaya ikan nila merah pada lahan tidak produktif / sempit kawasan perkotaan menggunakan teknologi bioflok, berbasis kewilayahan dan keswadayaan dengan sistem kemitraan.
Ditambah puluhan pembudidaya berasal dari kalangan millenial, totalnya 85 pembudidaya. Tidak tanggung-tanggung omzet yang dihasilkan menembus setengah miliar per tahunnya.
Pihaknya menambahkan, Kelurahan Bakalankrajan mampu menjadi pioner bioflok secara kewilayahan dengan berbasis pemberdayaan masyarakat dan keswadayaan wilayah. Inovasi ini juga bukan hanya sekedar budidaya biasa, namun lebih jauh telah mampu terintegrasi dari hulu sampai dengan hilir di wilayah Kelurahan Bakalankrajan.
“Mulai dari pembenihan, pembesaran, edukasi teknis kolam, pengolahan pasca panen, pariwisata sampai dengan pemasaran menjadi satu kesatuan usaha yang dilaksanakan bersama-sama,” bebernya.
Banyak pelaku usaha kuliner memanfaatkan hasil budidaya ikan nila, sehingga menambah pendapatan pekerja sektor informal yang mencapai Rp1,8 juta per siklus perkolam. Hal tersebut mampu menurunkan tingkat pengangguran dengan 85 pembudidaya ditambah 121 orang pelaku usaha pendukung budidaya (pasca panen dan UMKM Olahan).
Lebih lanjut, secara otomatis meningkatkan kualitas hidup warga sekitar. Konsumsi ikan meningkat seiring dengan jumlah banyaknya hasil ikan. Sehingga tingkat angka stunting akan menurun di wilayah Kelurahan Bakalankrajan.
“Inovasi ini patut kita support demi kemaslahatan masyarakat,” pungkas politisi partai berlogo bintang mercy ini. (jaz/rhd)
Baca juga:
- BPKAD Jombang Serahkan Dokumen Hibah Daerah atas Tanah Kas Desa
- DLH Kota Malang Tetap Siaga Meski Saat Libur Panjang Lebaran
- Antusias Ribuan Warga Tukarkan UPK Baru, BI Malang Siapkan Rp11,4 Miliar
- Angka Kematian Karena DBD di Kabupaten Malang Meningkat
- Forum Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Kota Batu Cari Solusi Rawan Macet Lebaran