Ini Posisi yang Cocok untuk Prabowo di Pemerintahan Jokowi

Ini Posisi yang Cocok untuk Prabowo di Pemerintahan Jokowi
prabowo dan jokowi 20180630 142813 1 1

Politikus PAN itu mencontohkan sikap Prabowo yang kerap menyinggung kebocoran anggaran negara. Ia mengatakan hal tersebut merupakan salah satu nilai Prabowo yang harus diwujudkan jika capres nomor urut 02 itu mengisi jabatan publik.

“Misal Pak Prabowo selalu bilang kebocoran anggaran. Ketika Pak Prabowo gabung ke pemerintahan Jokowi, dia bisa menyampaikan pikirannya, membuat anggaran negara ini tidak bocor, dan misalnya Pak Prabowo tidak bisa melakukan itu ketika gabung, gue pasti akan mengkritik Pak Prabowo. Berarti dia tidak menjalankan value yang dia yakini. Sebagaimana juga keyakinan-keyakinan yang dimiliki Kiai Ma’ruf, Pak Jokowi, dan Bang Sandi tentunya,” ujar Faldo.

Bacaan Lainnya

Menurut Faldo, nilai merupakan sebuah hal penting dalam berpolitik. Karena itu, lanjut dia, politikus sejatinya dikagumi karena nilai-nilai yang dimilikinya.

Baca: Aneh Tapi Nyata, Sejumlah Turis Jadi Korban Air Kencing, Peristiwa Unik, Begini Kisahnya

“Dalam politik itu tentang mempertahankan nilai. Yang lo ribut-ribut ini gue nggak tahu nih nilai apa yang lo coba pertahankan. Buat gue, orang bisa salah. Tapi nilai nggak bisa salah,” kata Faldo.

“Lo mungkin ada yang kagum dengan persona Pak Prabowo atau Pak Jokowi. Lo bayangin kalau lo kagum sama personanya, kalau Pak Prabowo gabung kalau Pak Jokowi menang, atau Pak Jokowi gabung kalau Pak Prabowo menang, lo mau ngapain kalau yang lo kagumi personanya, bukan value-nya? Kebenaran. Itu value. Buat gue yang penting adalah value-nya dijalankan. Bukan dia ada di mana,” tegas dia.

Lantas, ia pun mengusulkan nama kabinet pemerintahan ke Jokowi atau Prabowo untuk 2019-2024. Nama kabinet yang Faldo usulkan adalah ‘Kalong Kodok’ atau ‘Kodok Kalong’. Apa maksudnya?

“Jika seandainya Pak Prabowo terpilih, ya dia presiden kita. Kalau Pak Jokowi terpilih ya, dia presiden kita ke depan. Karena itu, mari kita nikmati ini menjadi sesuatu yang lebih mendewasakan. Karena demokrasi harusnya membuat kita lebih dewasa. Karena ada tujuan kehidupan bangsa yang ke depan yang jauh lebih panjang, lebih besar daripada kita sekadar bercebong atau berkampret,” ucapnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *