Malang, SERU.co.id – Berangkat dari banyaknya warga yang menjalani isolasi mandiri (isoman). Warga Kelurahan Gadang, Kecamatan Sukun, Kota Malang, kompak bergotong royong mendirikan ‘Dapur Umum’ sejak 16 Juli 2021.
Ketua Dapur Umum, Efendi menjelaskan, ihwal gerak cepat pendirian ‘Dapur Umum’ dari hasil rembug tanggal 15 Juli 2021, lantaran semakin banyak warga yang menjalani isoman. Saat aksi 16 Juli 2021, saat itu tercatat masih 59 orang.
“Sore ini data yang kita pegang ada 91 orang. Kalau signifikan tidak, setiap hari kan begini kasus positif,” seru Efendi, di depan Posko Dapur Umum, Kamis (22/7/2021).
Menurutnya, ide dari warga tersebut, semakin hari semakin banyak masyarakat yang peduli, gotong royong, dan bahu membahu. Pihaknya meyakinkan pasti ada jalan, karena berangkat dari swadaya masyarakat dari bawah.
“Kita inisiatif untuk membantu dengan kemampuan disupprt masyarakat Gadang. Hingga memberanikan diri mendirikan dapur umum. Yang penting satu, berangkatnya dari rasa kemanusiaan,” ungkap Ketua RW 03 ini.
Pihaknya menambahkan, proses penyediaan makanan selama dua kali dalam sehari. Total ada 91 kotak makanan. Dengan waktu pendistribusian, pagi sekitar pukul 09.00-10.00 dan sore 15.00-16.00.
Tidak hanya itu, update data terus dilakukan guna pemantauan bagi warga isoman. Sementara obat-obatan berasal dari puskesmas, yang diambilkan dan didistribusikan melalui kelurahan.
Terkait dana, Efendi mengungkapkan, selama ini belum ada dana dari pemerintah yang masuk. Dapur umum tersebut benar-benar berangkat dari rasa kepedulian masyarakat Gadang.
“Kami bukan disupport dari luar, tapi inisiatif warga sendiri. Sampai hari ini juga alhamdulillah berjalan. Baru ada dari koramil sudah masuk,” tandasnya.
Sementara, Kepala Kelurahan Gadang, Denny Surya W mengungkapkan, jumlah awal warga yang isoman sekitar 59, kemudian bertambah 74 hingga 91 sampai hari ini. Sementara jumlah yang terkonfirmasi positif ada 41 orang.
“Dampaknya besar sekali, warga sukarela terlibat penanganan covid-19. Masyarakat ikut bergotong royong, pagi-pagi sudah bangun untuk masak,” terangnya.
Pihak kelurahan telah memberikan edukasi dengan jemput bola. Mendatangi door to door dan memberikan pengetahuan untuk tidak takut. Dengan perhatian dari masyarakat, tetangga dan pemerintah, warga isoman tidak minder dan merasa percaya diri untuk segera sembuh.
“Wah saya dibantu, diberikan penanganan. Dengan perasaan seperti itu mereka merasa nyaman dan aman, bukan lagi seperti aib,” pungkasnya. (jaz/rhd)
Baca juga:
- Antisipasi Kecurangan Penjualan BBM, Satreskrim Polres Malang Tinjau SPBU
- PT SMI Suntik Dana Rp1 Triliun, Targetkan 55 Persen Tol Bocimi Segera Beroperasi
- Pembangunan Pasar Kolpajung Pamekasan Capai 60 Persen, Menteri PUPR: Ventilasi Terlalu Sempit
- Antisipasi Kecurangan di SPBU, Polres Pasuruan Kota Patroli di Sejumlah SPBU
- Menteri PUPR RI Minta Renovasi Stadion Pamelingan Pamekasan Dipercepat