Dispangtan Sosialisasi Lomba Urban Farming Kategori Dasawisma

Walikota Malang mendorong peran dasawisma dalam lomba urban farming. (ws1) - Dispangtan Sosialisasi Lomba Urban Farming Kategori Dasawisma
Walikota Malang mendorong peran dasawisma dalam lomba urban farming. (ws1)

Malang, SERU.co.id – Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Malang menggelar sosialisasi Lomba Urban Farming kategori Dasawisma Kelurahan Tingkat Kota Malang tahun 2021. Melalui pemberdayaan masyarakat dalam penganekaragaman konsumsi pangan berbasis sumberdaya daya lokal.

Sekretaris Dispangtan, Eni Handayani mengatakan, sosialisasi ini merupakan ide dari Walikota bersama Ketua TP PKK. Dimana  mengampu tugas terkait ketahanan pangan. Dua lomba terkait urban farming, satu terkait kelompok dasawisma dan satu lagi tentang OPD.

Bacaan Lainnya

“Hari ini sosialisasi untuk kelompok Dasawisma, tanggal 19 April 2021 kita sosialisasi untuk OPD,” seru Eni Handayani, Senin (12/4/2021).

Sekretaris Dispangtan Kota Malang, Eni Handayani. (ws1) - Dispangtan Sosialisasi Lomba Urban Farming Kategori Dasawisma
Sekretaris Dispangtan Kota Malang, Eni Handayani. (ws1)

Pihaknya mengatakan, tujuan dari lomba ini seperti yang disampaikan Walikota adalah untuk menyikapi berkurangnya lahan pertanian di Kota Malang. Kemudian menjamin ketahanan keluarga terutama pada gizi.

“Dasawisma itu kan bagian terkecil dari kelompok komunitas yang ada di kelurahan. Biasanya dasawisma ini terdiri atas ibu-ibu, mungkin itu salah satu pertimbangan kami,” ungkapnya.

Walikota Malang, Drs H Sutiaji mengungkapkan, bagaimana lomba ini tidak hanya sekadar seremonial atau hanya menanam saja. Namun juga bisa untuk menambah income pendapatan keluarga. Minimal tidak membeli atau bisa dikonsumsi sendiri.

“Bukan hanya menanam, tapi ada nilai profitnya, bisa dijual,” ungkap Sutiaji.

Penyerahan stimulan bibit kepada peserta. (ws1) - Dispangtan Sosialisasi Lomba Urban Farming Kategori Dasawisma
Penyerahan stimulan bibit kepada peserta. (ws1)

Banyak manfaat yang bisa diambil dalam proses penanaman. Yang bisa dilakukan memanfaatkan semaksimal mungkin lahan kosong menjadi lebih hijau. Terlebih manfaat lain bagi kesehatan dan mengurangi polusi udara.

“Kita bisa memanfaatkan lahan, selain untuk ketahanan pangan, lingkungan menjadi asri penghijauan dan menyejukan,” paparnya.

Sementara, Kepala Bidang Ketahanan Dispangtan Lilis menuturkan, secara teknis diawali dengan sosialisasi. Penilaian dimulai 24 Mei sampai 21 Juni 2021, tepatnya setelah lebaran. Dalam sosialisasi ini, juga diserahkan stimulan dengan harapan bisa menyemangati peserta.

“Jadi ada perhatian dari pemkot untuk memberikan stimulan, supaya ada gregetnya. Disamping ada partisipasi dari warga setempat,” pungkasnya. (ws1/rhd)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *