Didik Nini Thowok: Pentingnya Belajar Seni Budaya Bagi Generasi Muda

Didik Nini Thowok, saat mengisi Workshop Koreografi Tari Anak, di SMPN 3 Malang. (ist)
Didik Nini Thowok, saat mengisi Workshop Koreografi Tari Anak, di SMPN 3 Malang. (ist)

Malang, SERU.co.id – Seniman Didik Nini Thowok, adalah seorang penari, koreografer, komedian, pemain pantomim, penyanyi dan pengajar kesenian. Dalam suatu kesempatan, Didik berbagi pengetahuannya tentang seni budaya dalam Workshop Seni Tari “Koreografi Tari Anak”, di SMPN 3 Malang, Jumat (11/11/2022) lalu.

Didik Nini Thowok mengajak kepada generasi mudah untuk melestarikan warisan budaya dengan mempelajarinya. Menurutnya, dengan belajar seni budaya, generasi muda akan terbiasa memiliki sikap disiplin, toleransi dan tidak mudah emosional.

Bacaan Lainnya

“Kalian semua jangan lupa belajar tentang budaya. Orang yang belajar seni budaya kalau mau melakukan sesuatu pasti dipikir dulu. Otak kanan dan kirinya seimbang,” seru Didik.

Lebih lanjut dirinya menjelaskan, dalam mempelajari seni budaya tidak harus menjadi seniman. Seperti yang dikatakan sebelumnya, dengan mempelajari seni budaya tersebut, seseorang dapat belajar mengenai olah rasa.

Hal ini tentu menjadi suatu pembelajaran yang sangat penting bagi generasi penerus bangsa. Menghadapi era modern ini, dimana budaya-budaya non-lokal saat ini dominan diadopsi oleh generasi muda.

“Dengan belajar seni budaya, kepekaan rasa itu akan terasah. Sehingga akan menjadi generasi penerus yang tahu etika dan tata krama,” kata seniman yang dikenal dengan tari DwiMuka tersebut.

Sementara itu, Ketua Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Seni Budaya SMP Kota Malang, Tri Winarno mengatakan, tujuan dihadirkannya Didik tersebut. Yakni untuk mengembangkan pengetahuan dalam bidang seni tari. Dimana kegiatan ini diikuti oleh 50 peserta dari berbagai jenjang pendidikan di Kota Malang.

“Harapan dari pelaksanaan kegiatan ini dapat meningkatkan kualitas, kompetensi dan sumber daya manusia guru seni tari. Sehingga dapat menghasilkan karya yang baik,” kata Tri Winarno.

Tri juga berharap, kedepannya kegiatan serupa agar terus konsisten digelar di Kota Malang. Terlebih untuk muatan pembelajaran seni tari di jenjang pendidikan usia dini, dimana Kota Malang terbilang sangat minim.

“Kami mempunyai harapan ke depan juga bisa mengadakan lagi kegiatan workshop. Yang dikhususkan untuk guru tari, agar dapat membuat koreografi tari untuk anak usia TK,” tandasnya. (bim/rhd)


Baca juga:

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *