Trenggalek, SERU.co.id – Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin tantang PT. Pembangunan Perumahan, Tbk. (PP), pelaksana pembangunan ruang isolasi Covid-19 dan IGD RSUD dr. Soedomo dalam kurun 4 bulan saja. Permintaan ini bukannya tidak beralasan, pemimpin muda Trenggalek itu ingin antisipasi kesiapan bilamana ada pelonjakan kasus ke tiga usai libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) nantinya.
Dalam kurun 2 tahun ini, trend pelonjakan Covid-19 terjadi pada pertengahan tahun (pasca libur Hari Raya Idul Fitri) dan awal tahun (pasca Nataru). Hal inilah yang ingin diantisipasi karena Bupati itu tidak ingin mengulang pengalaman pahit yang terjadi di daerahnya terulang. Karena lonjakan ada beberapa kasus yang tidak bisa tertangani lansung, sehingga harus ada tindakan rujukan menjadikan resiko fatality rate Trenggalek tinggi.
“Hari ini kita ground breaking dan target di kontrak 6 bulan, namun saya minta kepada penyedia 4 bulan sudah selesai berprogres. Paling tidak Februari, harapannya sudah selesai mengantisipasi gelombang ke-3 Covid, sehingga bisa segera dimanfaatkan,” ungkap pria yang erat disapa Gus Ipin itu.
Sementara, Kepala Dinas PUPR, Ramelan, ATD., menambahkan, baru pertama kali di Trenggalek memakai Design and Build. Selama ini konstruksi itu direncanakan oleh konsultan perencana, dilaksanakan oleh pelaksana konstruksi dan diawasi oleh konsultan pengawas.
“Sedangkan yang mengawasi dan yang mengendalikan itu manajemen kontruksi,” jelasnya.
Ini pekerjaan pertama kali di Kabupaten Trenggalek, dengan APBD (anggaran DAU) menggunakan Design and Build. Design and Build sendiri merupakan kontrak konstruksi pekerjaan yang berhubungan dengan pembangunan suatu bangunan dimana penyedianya memiliki satu kesatuan tanggung jawab perancangan dan pelaksanaan konstruksi.
Sedangkan Direktur RSUD dr. Soedomo Trenggalek, dr. Sunarto menambahkan, ini bentuk perhatian yang luar biasa dari Pemkab Trenggalek, pasalnya dalam penanganan Covid ada penumpukan kasus yang cukup banyak, sempat UGD penuh.
“Salah satunya IGD yang memenuhi syarat, terus HCU yang memenuhi syarat, ruang operasi yang memenuhi syarat dan ruang isolasi yang cukup serta memenuhi syarat. Dengan adanya bangunan yang baru ini diharapkan, masyarakat yang sakit tidak seperti yang dibayangkan. Namun kalaupun itu terjadi bisa terlayani,” tandas Direktur RSUD dr. Soedomo ini. (fal/mzm)
Baca juga:
- BPKAD Jombang Serahkan Dokumen Hibah Daerah atas Tanah Kas Desa
- DLH Kota Malang Tetap Siaga Meski Saat Libur Panjang Lebaran
- Antusias Ribuan Warga Tukarkan UPK Baru, BI Malang Siapkan Rp11,4 Miliar
- Angka Kematian Karena DBD di Kabupaten Malang Meningkat
- Forum Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Kota Batu Cari Solusi Rawan Macet Lebaran