BPBD Kota Malang Salurkan Bantuan Warga Arjosari Terdampak Cuaca Ekstrem

Salah satu warga terdampak menerima bantuan. (ist) - BPBD Kota Malang Salurkan Bantuan Warga Arjosari Terdampak Cuaca Ekstrem
Salah satu warga terdampak menerima bantuan. (ist)

Malang, SERU.co.id – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Malang gerak cepat menyalurkan bantuan kepada warga terdampak cuaca ekstrem atau hujan deras disertai angin kencang di kawasan Kelurahan Arjosari, Selasa (18/1/2022).

Kepala Bidang Kedaruratan Logistik BPBD Kota Malang Nur Azmi mengatakan, pihaknya menyalurkan bantuan kepada korban atau terdampak cuaca ekstrem di wilayah Kelurahan Arjosari. Bantuan yang diberikan bermacam-macam, mulai dari sembako, paket kesehatan, terpal, kasur, dan seng yang sangat dibutuhkan warga terdampak.

Bacaan Lainnya

“Kami berharap dengan adanya bantuan ini bisa meringankan beban warga terdampak hujan deras disertai angin kencang di wilayah Kelurahan Arjosari,” seru Nur Azmi.

Pendistribusian bantuan ke wilayah Kelurahan Arjosari. (ist) - BPBD Kota Malang Salurkan Bantuan Warga Arjosari Terdampak Cuaca Ekstrem
Pendistribusian bantuan ke wilayah Kelurahan Arjosari. (ist)

Kejadian hujan deras yang mengakibatkan rusaknya genting dan rumah warga terjadi pada Senin (17/1/2022) sekitar pukul 14.30 WIB hingga 15.15 WIB. Kejadian ini merupakan dampak pertumbuhan awan kumulonimbus di Kota Malang yang menimbulkan hujan deras disertai angin kencang.

“Cuaca ekstrem menyebabkan satu pohon tumbang dan beberapa dahan serta ranting pohon patah. Selain itu, angin kencang juga merobohkan shelter Terminal Arjosari dan merusak sejumlah atap rumah warga di Kelurahan Arjosari,” imbuhnya.

Salah satu warga terdampak, Suroso mengungkapkan, hujan ekstrem dan angin kencang membuat atap rumahnya berjatuhan. Hal ini membuat air hujan masuk ke rumah yang menyebabkan perabotan basah.

“Kami segera membersihkan dan dibantu oleh pihak kelurahan dan BPBD Kota Malang,” ungkao Suroso.

Selain itu,  warga lainnya, Joko Lestari mengaku atap, plafon, dan asbes rumahnya di lantai dua terbang dibawa angin.

“Untuk sementara, agar tidak kehujanan atap lantai dua kami tutup dengan terpal agar  tidak kehujanan,” terang Joko. (rhd)


Baca juga:

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *