Bojonegoro Kalahkan Kabupaten Sekitar Bidang Infrastruktur Dan Penurunan Kemiskinan

bojonegoro kalahkan kabupaten sekitar bidang infrastruktur dan penurunan kemiskinan
bojonegoro kalahkan kabupaten sekitar bidang infrastruktur dan penurunan kemiskinan

Bojonegoro, SERU.co.id – Program Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro dalam penanganan kemiskinan di daerah sudah selaras dari tahun ke tahun. Strategi penanganan kemiskinan yang melibatkan seluruh stakeholder dan OPD terkait berhasil mengalahkan daerah sekitar, baik dalam pembangunan infrastuktur maupun penurunan angka kemiskinan. Program jangka panjang yang menjadi salah satu program prioritas Pemkab Bojonegoro adalah pembangunan infrastruktur.

Kepala Bappeda Bojonegoro, Anwar Mukhtadlo saat dikonfirmasi Sabtu (3/12/2022) mengatakan angka kemiskinan di Bojonegoro turun secara signifikan. Terbaru, rilis Badan Pusat Statistik (BPS) menyebut kemiskinan turun sebesar 1,06% dari 13,27% pada tahun 2021 menjadi 12,21% pada tahun 2022.

Bacaan Lainnya

“Persentase Bojonegoro lebih baik dari 3 kabupaten lain. Dan untuk akumulasi penurunan selama 6 tahun kita terbanyak. Sementara dari persentase kemiskinan kita lebih baik dari Lamongan, Ngawi dan Tuban,” ungkapnya.

Sebagaimana data BPS, capaian ini paling baik dalam 5 tahun terakhir. Capaian persentase kemiskinan Bojonegoro tahun 2022 lebih baik dari Lamongan, Ngawi, dan Tuban. Persentase kemiskinan Bojonegoro 12,21%, Kabupaten Lamongan 12,53%, Kabupaten Ngawi 14,15%, dan Kabupaten Tuban 15,02%.

Dari sisi penurunan kemiskinan, akumulasi jumlah penurunan kemiskinan selama 6 tahun dari 2017 sampai 2022 Kabupaten Bojonegoro berhasil menurunkan kemiskinan terbesar dibanding kabupaten tetangga yaitu sebesar 24.850 jiwa. Sedangkan penurunan kemiskinan Kabupaten Lamongan sebesar 20.300 jiwa, Kabupaten Tuban 18.050 jiwa, Kabupaten Nganjuk sebesar 11.890 jiwa, dan Kabupaten Ngawi sebesar 4.740 jiwa.

“Artinya upaya pemkab secara simultan sudah memberikan kontribusi signifikan bagi penurunan kemiskinan. Kenaikan kemiskinan terjadi pada tahun 2020 dan 2021 sebagai dampak dari pandemi covid-19 dan ini dialami oleh hampir semua kabupaten kota,” tandasnya.

Anwar Mukhtadlo juga menjelaskan, Bojonegoro merupakan daerah endemic poverty atau kemiskinan endemik yang sudah ada sejak dulu. Bahkan sebelum APBD Kabupaten Bojonegoro besar seperti sekarang. Sehingga dari tahun ke tahun, pemerintah fokus pada upaya untuk menurunkannya.

“Karena penurunan kemiskinan tidak bisa dilakukan dalam waktu singkat, penurunan kemiskinan merupakan upaya jangka panjang,” tukasnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *