Berawal dari Iseng, Kripik Pisang Aneka Rasa Tembus Pasar Luar Pulau

kripik pisang aneka rasa produksi jumanah wonosari
kripik pisang aneka rasa produksi jumanah wonosari

Malang, SERU.co.id – Berawal dari iseng, Jumanah (41), warga Kebobang, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Malang sudah hampir enam tahun menggeluti usaha kripik pisang.

Kripik yang diproduksi dari ibu dua orang putra tersebut memiliki varian rasa yang menarik, hingga tembus pasar luar pulau.

Bacaan Lainnya

Jumanah (41) mengaku, usaha yang dia geluti saat ini tersebut merupakan buah dari keisengan dirinya saat membuat cemilan.

Namun, respon para penikmatnya sangat luar biasa sehingga menjadi dorongan untuk dirinya dan suami menjalankan bisnis kuliner tersebut.

“Awalnya coba-coba, iseng- iseng aja buat camilan sendiri, kemudian cocok terus saya pasarkan. Sekarang alhamdulillah sudah kemana-mana,” seru Jumanah, saat dikonfirmasi SERU.co.id.

Dirinya mengaku, rasanya yang enak dan variasi rasa yang dirinya ciptakan, merupakan daya tarik sendiri bagi para pelanggan setianya.

“Orang-orang cocoknya dengan punya saya kres, enak, empuk,” terangnya.

kripik pisang jumanah wonosari 1
Jumanah dengan produk kripik pisang aneka rasa. (foto ws6)

Untuk rasa, Jumanah memiliki beberapa variasi seperti original, bawang atau gurih, susu bubuk, coklat bubuk, manis dan lain sebagainya.

Dan yang paling digandrungi adalah varian coklat bubuk, untuk harganya pun juga cukup bersahabat di kantong.

Mulai Rp10 ribu untuk kemasan 200 gram, Rp25 ribu per 300 gram lengkap denga toples.  Untuk kiloan tanpa kemasan, dirinya bandrol Rp70 ribu dengan rasa coklat dan susu, serta Rp50 ribu rasa original, bawang dan manis.

Untuk kesulitan yang dirinya alami untuk menjalankan usaha itu adalah permodalan, alat kemudian pemasaran prodak.

“Kalau kesulitan pertama modal, kedua peralatan dan pemasaran,” pungkasnya.

Dalam satu kali produksi di hari-hari biasa, dirinya bisa menghabiskan 1-5 tundun pisang jenis pisang nangka.

Jika memasuki jelang lebaran, dirinya bahkan dapat memproduksi hingga satu bak pick up pisang yang didatangkan dari daerah Kecamatan Lumajang. Permintaan hingga 3-4 ton keripik pisang.

Keripik pisang buatannya cukup banyak peminatnya hingga beberapa kota, hingga berbagai pulau di Indonesia.

“Ada yang dibawa ke luar negeri, Surabaya, Kalimantan, Sulawesi, hingga luar pulau, kita kirim lewat paket,” jelasnya.

Dari usaha tersebut, Jumanah bisa mengkaryakan masyarakat sekitar rumahnya yang tidak mempunyai pekerjaan. Di hari biasa dirinya dibantu dua orang tenaga kerja, sedangkan kalau ramai, 6-7 tenaga kerja yang dapat dirinya kerjakan.

“Kalau banyak pesanan dibantu hingga tujuh tenaga kerja, kalau sepi dua orang,” katanya.

Sayangnya Jumanah belum bisa sepenuhnya memanfaatkan media sosial untuk menjajakan dagangannya kepada konsumen.

“Online itu saya sendiri belum begitu menguasia, makanya ada langgananku itu mencari di media sosial kok tidak ada,” jelasnya.

Dirinya berharap kedepan usahanya bisa semakin berkembang, maju, banyak variasi. sehingga dapat membantu masyarakat di sekitarnya yang belum punya pekerjaan, juga mendapatkan penghasilan dari membantu dirinya memproduksi kripik tersebut. (ws6/ono)

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *