Malang, SERU.co.id – Pendakwah Syekh Ali Jaber dikabarkan meninggal dunia, Kamis (14/1/2021) pukul 08.30 dalam keadaan negatif Covid. Mangkatnya Guru dan Da’i Ilallah asal Madinah ini mengejutkan semua kalangan, termasuk Wali Kota Malang Sutiaji.
Banyak cerita dan kenangan yang membekas dalam benak Sutiaji. Syekh Ali Jaber sering berkunjung di Bhumi Arema, karena terkesan dengan Malang. Dimana orang-orangnya ramah dan suasananya sejuk, sama dengan suasana di Kota Bogor.
“Kita semua tahu, terakhir beliau menghadiri agenda forpimda dan seterusnya. Kami sangat berduka. Terlebih setiap datang ke Malang, diagendakan datang ke rumah. Kami amat sangat kehilangan beliau,” masygul Sutiaji, dalam Audiensi Dinas di Ruang Rapat Balaikota, Kamis (14/1/2021), sembari mengajak seluruh Kepala Perangkat Daerah dan ASN berdoa bersama.
Ada secercah harapan dari pendakwah moderat itu kepada Kota Malang, umumnya untuk Indonesia. Harapannya di Indonesia, seluruh daerah dapat dialiri listrik, sehingga tidak ada lagi yang tidak terang di pelosok-pelosok.
“Kepinginnya beliau itu di Malang Raya ini ada bantuan listrik energi alternatif. Satu kelurahan atau desa dikasih suplay berapa, dan itu yang mengerjakan para santri. Itu progam besar secara nasional dan gratis,” papar Sutiaji.
Walikota juga menuturkan, pemilik nama asli Syeikh Ali Saleh Mohammed Ali Jaber ini merupakan sosok ulama yang sangat diterima oleh semua kalangan. Termasuk moderat walaupun beliau orang dari Jazirah Arab (Madinah), tapi tidak ekstrim.
“Saya memang sangat apresiasi terhadap beliau, karena tokoh moderat sekali,” ucapnya kepada wartawan.
Diceritakannya, Syekh Ali Jaber ketika mampir ke rumahnya, sempat berfoto dengan anggota keluarga satu persatu. Dan berpesan kepada anak-anak, terutama yang kecil agar bisa menjadi calon pemimpin.
“Beliau juga terus mendoakan keluarga kami. Mudah-mudahan tetap diberikan kekuatan dan kesabaran,” kilas Walikota. (ws1/rhd)
Rasa kehilangan selalu muncul manakala sudah tiada…. Respek untuk beliau. Alfatihah…