Banjir Kembali Terjang Dua Desa

BANJIR : Salah satu halaman rumah warga Desa Wonoasri, Kecamatan Tempurejo yang terendam banjir. (ark) - Banjir Kembali Terjang Dua Desa
BANJIR : Salah satu halaman rumah warga Desa Wonoasri, Kecamatan Tempurejo yang terendam banjir. (ark)

Jember, SERU.co.id – Hujan deras yang mengguyur hampir di seluruh Kabupaten Jember sejak pukul 3 sore, Senin (18/1/2021). Menyebabkan Desa Wonoasri, Kecamatan Tempurejo kembali diterjang banjir.

Luapan air sungai setinggi 30-50 cm kembali merendam perumahan warga khususnya di Dusun Kraton, Desa setempat. Karena khawatir luapan air semakin meninggi, sebanyak 10 warga mengungsi ke Posko Bencana di Balai Desa Wonoasri.

Bacaan Lainnya

“Banjir kembali merendam ratusan rumah dengan ketinggian 30-50 cm, karena sungai Gladak Putih (aliran dari Sungai Kali Sanen) meluap, yang mengalir dari (Desa) Curah Nongko,” kata Anggota Pusdalops BPBD Jember Firman Arifianto saat dikonfirmasi di Posko Bencana, Selasa (19/1/2021) pagi.

Air mulai meluap sekitar pukul 3 pagi tadi, dan merendam pemukiman warga. “Yang berlokasi di gang 3,4,5,6,7,8. Pastinya berap rumah, kami masih assesment yang jelas ratusan rumah. Fokus kami untuk evakuasi warga terdampak banjir, yang kemarin sudah pulang ke tempat tinggal masing-masing,” katanya.

Namun diketahui, akibat banjir tersebut sebanyak 10 orang warga mengungsi. “Karena mengaku trauma, dan khawatir air dengan cepat naik. Datang ke posko sekitar subuh tadi jam 4 an,” sambungnya.

Saat ini para petugas dari TRC Pusdalops BPBD Jember, dibantu relawan bencana lainnya, juga dari TNI dan Polisi siaga untuk bersiap mengevakuasi warga yang terdampak banjir.

“Tiga personel kami dari TRC (Pusdalops BPBD Jember), saat ini masih mengecek ke lokasi dan di beberapa titik. Yang lainnya siaga,” katanya.

Sebelumnya dilaporkan, luapan air sungai sekitar pukul 9 malam, Senin (18/1) kemarin. Juga merendam rumah-rumah warga di Desa Curahnongko.

Air mengalir cukup deras dan merendam rumah setinggi kurang lebih 30 cm. Ditambah dengan arus deras luapan sungai. “Namun sempat surut sekitar pukul 11 malam, dan kondisi aman. Personel kami yang berjaga memantau kondisi sungai. Karena memang hujan deras cukup lama terjadi. Sejak pukul 3 sore kemarin,” katanya.

Pantauan wartawan di lokasi Posko Bencana Balai Desa setempat, jumlah pengungsi kini bertambah. Tercatat ada 29 orang warga yang mengungsi ke Posko Bencana. Warga mengungsi kembali, karena tempat tinggalnya kembali diterjang banjir dan merendam rumah warga.

“Karena terjangan banjir terjadi lagi sejak subuh tadi, warga pun kembali mengungsi. Sebelumnya ada 10 yang mengungsi di Posko Bencana. Sekarang bertambah, total laporan pukul 7 pagi ini ada 29 orang,” kata Anggota TRC Pusdalops BPBD Jember Firman Arifianto saat dikonfirmasi di lokasi bencana, Selasa (19/1/2021) pagi.

Proses evakuasi warga, kata pria yang akrab dipanggil Arif ini mengatakan, petugas kembali menurunkan perahu karet. “Karena air pun semakin meninggi menjadi 80 cm. Yang sebelumnya 50 cm. Kondisi ini dimungkinkan terus bertambah. Karena dampak hujan yang terjadi lama, Senin kemarin. Kira-kira 6 jam lebih hujan semalam,” katanya.

Selain upaya evakuasi warga kembali, TRC BPBD Jember, dibantu Tagana, potensi SAR lainnya, TNI, dan Polri. Juga langsung mengirimkan konsumsi bagi warga terdampak banjir. “Karena masih banyak warga yang memilih bertahan di rumahnya meskipun terdampak banjir, jadi pukul 7 tadi kita kirimkan nasi bungkus ke warga langsung,” ujarnya.

Terpisah salah seorang warga, Susiati mengaku memilih untuk mengungsi karena trauma dan khawatir dengan luapan banjir yang cepat meninggi. “Agak trauma juga karena banjir kemarin, jadi tadi tiba-tiba air naik, kita sekeluarga memilih ke pengungsian. Apalagi ada nenek saya yang sudah tua kasihan kalau kena banjir lagi. Semoga segera selesai banjir ini, ya Allah,” ujarnya dengan raut wajah sedih. (ark/tog/red)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *