Banggar Anggarkan Rp 3,5 Miliar Perbaikan 100 RLTH 2020

Batu, SERU.co.id – Program pengentasan kemiskinan dengan memperbaiki rumah warga tidak layak huni mulai dilaksanakan. Total 100 Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) yang akan diperbaiki dengan anggaran mencapai Rp 3,5 miliar dari Dinas Sosial (Dinsos) yang disetujui oleh Tim Badan Penganggaran (Banggar) DPRD Kota Batu.

Menurut anggota DPRD Kota Batu dari Fraksi PKB, H. Didik Subiyanto, tahun ini anggota legislatif Kota Batu menyetujui anggaran untuk bedah rumah sejumlah 100 RLTH. Yang sebelumnya kuota untuk bedah rumah dianggarkan hanya 50 RLTH.

Bacaan Lainnya

Alasan kenaikan kuota bedah rumah ini dikarenakan program sangat bermanfaat bagi masyarakat yang membutuhkan. Khususnya bagi masyarakat pra sejahtera. “Jadi untuk program bedah rumah satu rumah akan mendapat anggaran maksimal Rp 35 juta rupiah. Tergantung dengan dengan kondisi rumah yang akan dibedah,” jelas Kaji Bianto, sapaan akrabnya kepada SERU.co.id (Grup Harian Pagi Memo X), Jumat (31/1/2020).

Tapi, peran serta masyarakat juga sangat diperlukan, tidak hanya dibebankan pada pemerintah dan DPRD. Setidaknya bantuan ini bisa membuka rasa kepedulian warga sekitar untuk membantu meringankan beban.

“Untuk program bedah rumah tak akan berjalan maksimal tanpa bantuan masyarakat. Misalnya untuk bedah rumah di Kelurahan Sisir milik Ibu Supiah yang masuk APBD 2019 hanya mendapat bantuan Rp 30 juta. Sedangkan untuk total anggaran pembangunan mencapai Rp 36 juta. Sisanya masyarakat bisa membantu,” tambah dia.

Bantuan secara swadaya dan swakelola ini bisa berupa bantuan secara fisik maupun materil. Sehingga program bedah rumah berjalan maksimal. “Disitu peran serta masyarakat sekitar dibutuhkan demi rasa kepedulian sesama. Sinergi antara pemerintah, dewan dan masyarakat membangun serta mengentas kemiskinan di Kota Batu harus terus terwujud,” harap dia.

Di tempat yang sama, Supiah mengaku sangat bahagia. Sebelumnya rumah yang ditempati ini tidak layak huni. Seperti ketika hujan, mesti bocor karena atap rusak. Belum lagi dinding bambu, tiap malam suhu dingin menyeruak. “Alhamdulillah, terima kasih. Rumah saya sekarang sudah bagus tidak bocor dan hangat. Di sini saya tinggal bersama anak dan cucu saya,” tutupnya. (lih/rhd)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *