Aremania Tak Pernah Lelah Meminta Keadilan

aksi penutupan jalan di pertigaan kacuk kecamatan sukun kota malang
aksi penutupan jalan di pertigaan kacuk kecamatan sukun kota malang

Malang, SERU.co.id – Tak pernah lelah, Aremania terus lakukan aksi penutupan beberapa titik lalu lintas di Kota maupun Kabupaten Malang. Mereka mendesak aparat penegak hukum agar Tragedi Kanjuruhan yang menewaskan 135 nyawa segera diusut dengan setuntas-tuntasnya dan seadil-adilnya bagi semua pihak. Termasuk keluarga seluruh korban luka-luka ringan, luka parah dan meninggal dunia.

Aremania Klayatan Harie Pandiono Paimin (59) menyebut, aksi ini merupakan bentuk solidaritas para Aremania di Malang raya untuk menegakkan keadilan yang masih macet seperti kemacetan yang mereka buat.

Bacaan Lainnya

Baca juga : Ratusan Aremania Bersurat ke Presiden Jokowi, Tuntut Keadilan Korban Tragedi Kanjuruhan

“Sekali lagi, kami menguji kesabaran kami. Terimakasih dan kami menuju kesabaran Aremania yang sampai hari ini masih ada, vandalisme tidak ada sampai hari ini,” seru Harie, Minggu (04/12/2022) siang di sela-sela aksinya di pertigaan Kacuk Kecamatan Sukun.

Dia menyebut, mereka menuntut kejelasan pengusutan yang harus senada dengan rekomendasi gabungan pencari fakta yang direkomendasi oleh Presiden RI Joko Widodo.

“Karena tidak ada sepak bola, sebelum semua usut tuntas yang diberikan oleh tim gabungan pencari fakta bentukan presiden itu direkomendasi semuanya,”paparnya.

Tuntutan yang mereka suarakan sama seperti sebelum-sebelumya, seperti penambahan pasal, tidak hanya Pasal 359 KUHP, namun juga pasal 338 (pembunuhan) dan Pasal 340 (pembunuhan berencana) penambahan nama-nama pelaku dan lain sebagianya.

Dia juga menyampaikan, rasa kekecewaannya yang mewakili Aremania lainnya yakni hasil autopsi yang dilakukan kepada kedua putri Devi Athok. Yang telah diumumkan bahwa tidak adanya temuan bahan kimia gas air mata yang terdapat ada tubuh kedua jenazah.

“Kami juga menolak hasil autopsi gas air mata terhadap mas Devi, kami menolak keras apa?, tidak sesuai dengan apa yang direkomendasikan oleh tim TIGPF dari bentukan Jokowi. Itu jelas, bahwa gas air mata penyebab kematian, bahwa kemudian pintu dikunci,” imbuh suporter Aremania tersebut.

Baca juga : Aremania Berkirim Surat ke Presiden, Pegawai Kantor Pos Beri Gratis Beaya Pengiriman

Di hadapan SERU.co.id, dirinya juga menyebut seharusnya pihak aparat lebih fokus untuk menambahkan nama-nama dalam daftar pelaku. Menurutnya, secara korporasi semua yang berkecimpung di persepak-bolahan ini juga harus ditindak.

“Korporasi itu kan ada perusahaan namanya PT Arema berprestasi, bersatu dan itu kan korporasi, jadi itu kan harus diadili,” beber Harie. (ws6/ono)

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *