Jelang Imlek, Penjualan Dupa Naik 20 Persen

Rosa Amelia, pemilik Dupalo, produsen dupa di Kota Malang. (ws7) - Jelang Imlek, Penjualan Dupa Naik 20 Persen
Rosa Amelia, pemilik Dupalo, produsen dupa di Kota Malang. (ws7)

Malang, SERU.co.id – Momen Imlek 2574 menjadi berkah bagi produsen dupa. Seperti dialami Rosa Amelia, pemiliik usaha produksi dupa Dupalo di Perumahan Pondok Harapan Indah (Poharin), Kelurahan Karangbesuki, Kecamatan Sukun. Ia mengaku, dua bulan jelang Imlek, penjualan dupa naik hingga 20 persen dibandingkan bulan biasanya.

Jenis yang sering dipesan jelang Imlek adalah dupa merah yang memiliki aroma teratai. Biasanya, pemesan merupakan perorangan maupun kelompok. Tak hanya terkait Imlek, kontribusi kenaikan penjualan juga dipengaruhi hari raya umat Hindu.

Bacaan Lainnya

“Seperti tahun-tahun sebelumnya. Jelang dua bulan sebelum Imlek, omset penjualan meningkat 15-20 persen,” seru Rosa, sapaan akrabnya.

Rosa membandrol harga dupa yang digunakan perayaan Imlek, mulai dari Rp60.000 per kilogramnya. Pemesanan pun tidak hanya berasal dari dalam daerah, namun hingga luar kota bahkan dari luar negeri. Karena Rosa mengenalkan produknya melalui penjualan daring.

“Awalnya produk dupa ini dipajang di toko pusat penjualan oleh-oleh. Ternyata banyak konsumen yang cocok, akhirnya banyak yang mencari ke sini. Dalam sehari, kapasitas produksi usaha bisa tembus 500 bungkus,” jelas Rosa.

Proses pengemasan dupa. (ws7) - Jelang Imlek, Penjualan Dupa Naik 20 Persen
Proses pengemasan dupa. (ws7)

Sementara untuk proses pembuatan dilakukan di dua tempat. Untuk pembuatan produk hingga setengah jadi di Kasin, Kecamatan Karangploso. Sedangkan untuk finishing pemberian minyak dilakukan di tempat usaha Rosa yang ada di Poharin.

Rosa mengaku, seiring berjalannya waktu, meningkatnya permintaan dupa tidak hanya terjadi jelang hari raya umat tertentu. Ia menganggap penggunaan dupa sebagai wewangian di rumah sudah menjadi hal wajar di masyarakat.

“Dulu kan dupa sarat dengan acara-acara keagamaan umat tertentu. Sekarang fungsi dupa lebih ke wewangian,” pungkasnya. (ws7/rhd)


Baca juga:

disclaimer

Pos terkait