Ribuan Masyarakat, Santri dan Alumni Hadiri Closing Ceremoni Pekan Ngaji 8 Pesantren Bata-Bata

Suasana Penutupan pekan ngaji 8 dengan program The Internasional Event. (luq) - Ribuan Masyarakat, Santri dan Alumni Hadiri Closing Ceremoni Pekan Ngaji 8 Pesantren Bata-Bata
Suasana Penutupan pekan ngaji 8 dengan program The Internasional Event. (luq)

Pamekasan, SERU.co.id – Ribuan masyarakat, santri, alumni, dan partisipan, menghadiri program tahunan pekan ngaji 8, Minggu malam (15/01/2023). Program internasional itu menampilkan program akselerasi unggulan.

Pengasuh pondok pesantren Mambaul Ulum Bata-Bata, Pamekasan, Madura, RKH. Moh Faisol Abd Hamid menyampaikan, aspirasi serta ucapan terimakasih terhadap pihak terkait. Mulai kepanitiaan langsung atau tidak langsung terhadap ajang internasional even pekan ngaji 8 Pesantren Bata-Bata, Madura, Pamekasan.

Bacaan Lainnya

Ra Faisol-sapaan akrabnya- menyampaikan ucapan terimakasih  secara khusus terhadap founding father pekan ngaji, yakni Alm. RKH. Moh Thohir zain Abd Hamid.

“Tidak ada yang pantas berdiri disini, kecuali untuk beliau yang menjadi inisiator dalam program pekan ngaji ini, alm. RKH. Moh. Thohir Zain Abd Hamid,” Kata RKH. Moh Faisol Abd Hamid dalam sambutannya di acara Closing seremoni pekan ngaji 8 Pesantren Bata-Bata, berpusat kan di Sekolah barat Panaan, Palengaan, Pamekasan, Minggu(15/01/2023) Malam.

Selain itu Ra Faisol juga mengucapkan terimakasih terhadap tamu agung yang telah berpartisipasi dan menyempatkan hadir di acara pekan ngaji 8 bertema, ‘Enjoying the process’ sejak Rabu (05/01/2023).

“Terima kasih kepada para tamu agung, Syech M Salim Amir (Mesir), Syech Mohammed Aslam (United Kingdom), Tuan Haji Mohamed Toifur bin Mohamed (Singapura), Muhammad Sulhan Lamatha (Thailand), Prof Datin Paduka Dr Jawiya Dakir, dan Prof Madya Dr Mashitoh Yaacob (Malaysia). Ahlan wa Sahlan (selamat datang) di pesantren kami,” ungkapnya.

Gelaran spektakuler itu, kata pengasuh tunggal itu, tidak lepas dari kerjasama dan ma’unah yang diberikan Allah SWT. Sebab, tanpa itu tentu pihaknya tidak bisa apa-apa. Ra Faisol berharap kerjasama itu menjadi catatan amal baik bagi semua.

“Saya akui bahwa saya tidak pantas berada disini. Tetapi hidup harus terus berlanjut dan kita harus terus berjuang untuk merealisasikan tentang apa yang harus di perjuangkan. Dan jika ada kekurangan dari dimulainya pekan ngaji sampai sekarang saya mohon maaf sebesar-besarnya”, jelasnya.

disclaimer

Pos terkait