Bondowoso,SERU- Anggota TNI dari Kodim 0822 Bondowoso Jawa Timur (Jatim) memberikan atensi terhadap pengurangan kuota pupuk bersubsidi 2020 di Kota Tape –julukan Bondowoso- hingga 51 persen dibandingkan kuota 2019. Ini dibuktikan Kodim 0822 yang siap mengawasi distribusi pupuk bersubsidi di Bondowoso, mulai dari distributor sampai ke tangan petani.
Komandan Kodim (Dandim) 0822, Letkol Inf.Jadi menegaskan, anggota TNI dari Kodim 0822 siap mengawasi pendistribusian pupuk bersubsidi di Bondowoso, mulai dari distributor sampai ke petani. Ini karena, bagian dari tugas TNI sebagai pendampingan pendistribusian pupuk bersubsidi yang sangat vital terhadap keamanan dan ketahanan pangan. ”Maka dari itu, TNI Kodim 0822 siap mengawasi distribusi pupuk bersubsidi di Bondowoso, agar tepat sasaran dan terjadi penyimpangan di lapangan. Ini untuk menjaga kedaulatan pangan kita,” tegas Dandim Jadi.
Dalam kegiatan pendampingan mengawasi pendistribusian pupuk bersubsidi tersebut, menurut dia, melibatkan anggota Koramil Kodim 0822 yang tersebar di seluruh kecamatan di Bondowoso. Mereka bertugas mengawasi pendistribusian dan menjaga ketersediaan pupuk bersubsidi, serta juga mencegah penyalahgunaan pupuk bersubsidi. ”Tujuannya agar pendistribusian pupuk bersubsidi tepat sasaran dan tidak ada penimbunan pupuk bersubsidi, yang sangat merugikan petani,” jelasnya.
Karena itu, Dandim Jadi mengatakan, pengawasan distribusi pupuk bersubsidi oleh Kodim 0822 tidak hanya pada tingkat distributor dan agen saja. Namun, sampai ke tangan petani juga dilakukan pengawasan. ”Pengawasan distribusi pupuk bersubsidi, ini kami lakukan konsisten, bahkan kami juga ikut melakukan pengawalannya. Saya juga mengimbau warga segera melaporkan kepada Kodim 0822 jika ditemukan pelanggaran di lapangan. Kodim 0822 siap menindaklanjuti laporan , itu di lapangan,” katanya.
Terpisah, Sekretaris Dinas Pertanian (Disperta) Bondowoso, Hendri Wodotono mengatakan, berdasarkan SK Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Pemprov Jatim tertanggal 8 Januari 2020, kuota pupuk bersubsidi 2020 di Bondowoso adalah, urea 18.945 ton, SP36 712 ton, ZA 5.564 ton, NPK 6.251 ton, dan pupuk organik 1.037 ton. Kuota ini berkurang drastis dibandingkan kuota 2019, yakni urea 36.783 ton, SP36 1.665 ton, ZA 15.116 ton, NPK 8.438 ton, dan pupuk organik 5.006 ton. ”Jadi kuota pupuk bersubsidi tahun ini berkurang 51 persen dibandingkan 2019,” kata Hendri yang sebelumnya Kabid Sarana dan Prasarana Disperta Bondowoso. (ido)