Sementara walikota Malang, Drs H Sutiaji menyebutkan, kelompok kesenian Jaranan yang ada di kota Malang dan sudah ber KTA sebanyak 130-an kelompok. Untuk kelestarian kesenian jaranan perlu juga melakukan regenerasi kepada anak-anak muda khususnya yang ada di kota Malang. Kesenian Jaranan diharapkan bisa memberi bimbingan dan melatih untuk kegiatan tersebut.
“Jaranan ini sebenarnya adalah tradisi yang luar biasa dari nenek moyang kita. Kalaupun ada orang yang mencibir kesenian jaranan mungkin dia belum tahu filosofi dari kesenian Jaranan itu sendiri,” ungkapnya.
Orang nomor satu di lingkungan Pemkot malang itu mengatakan sudah waktunya anak didik atau siswa yang ada di kota Malang tidak hanya mengetahui kulit dari seni dan budaya. Namun, juga harus mengetahui isi dan makna dari kesenian yang dikembangkan oleh nenek moyang kita. Oleh karena Itu Wali Kota Sutiaji mengajak tiga wilayah di Malang Raya bersama-sama mengembangkan budaya.
“Ayo kita semua tunjukkan bahwa Jaranan yang ada di wilayah Malang raya ini hebat-hebat semua. Mari kita sama-sama memperkenalkan asal usul jaranan kepada anak usia sekolah dasar agar nantinya tidak memandang sebelah mata kreasi-kreasi yang ditampilkan dalam kesenian,” tuturnya.
Dalam pembukaan gelar Agung Jaranan Malang raya tersebut, para sesepuh kesenian dan budayawan kota Malang memberikan penghargaan kepada Wali Kota Malang, Ketua DPRD Kota Malang, Kapolresta Malang Kota dan Dinas pendidikan Kota Malang. Penghargaan tersebut diberikan atas peran masing-masing untuk mengembangkan Budaya di kota Malang. Penghargaan yang sama juga diberikan oleh komunitas Ngaji Budaya. (dik/mzm)
Baca juga:
- Komalku dan DPRD Kota Malang Apreasiasi Pemenang Lomba Menulis Cerita Anak
- Hasil Kesepakatan Polres Batu – Desa Giripurno Final, Karnaval Desa Harus Tuntas 23.00 WIB
- Kompolnas Cek Lokasi Kematian Diplomat Kemlu dan Tidak Temukan Kerusakan Fisik
- Polisi Dalami Peristiwa Kematian Misterius Pasutri di Lawang
- Eks Marinir RI Jadi Tentara Bayaran Rusia Minta Pulang ke Indonesia