Batu, SERU.co.id – Desa Sidomulyo adalah sebuah desa di Kecamatan Batu yang mayoritas bermatapencaharian dari bidang pertanian. Bahkan diketahui sebanyak 80 persen warganya adalah petani bunga. Tidak hanya sebagai petani, namun juga sebagai penata taman lansekap.
Wali Kota Batu Dewanti Rumpoko mengatakan, petani bunga di Desa Sidomulyo mulai harus membaca potensi bisnis lain, tidak hanya dari bertani bunga. Namun bisa juga menciptakan bisnis baru yang merupakan produk turunan dari bunga. Salah satunya adalah air dari destilasi bunga mawar.
“Produk destilasi air mawar ini nilai ekonominya tinggi. Bahkan menurut pakar, kadar vitamin C nya lebih tinggi dari bahan makanan lain seperti jambu,” serunya.
Orang nomor satu di lingkungan Pemkot Batu itu menuturkan, petani bunga bisa mulai belajar tentang teknologi pertanian. Karena selain produk bunga hidup, juga bisa dibuat produk lain untuk kebutuhan bagi kehidupan manusia. Antara lain untuk produk kecantikan.
“Produk-produk kecantikan itu juga dibuat dari bahan-bahan bunga. Kita bisa siapkan bahannya,” imbuhnya.
Istri ER mengaku bangga dengan kemajuan dari desa Sidomulyo. Bahkan oleh Wali Kota Batu, desa ini disebut tetap ada pertumbuhan ekonomi saat pandemi Covid-19 melanda. Pasalnya, saat itu permintaan bunga tetap tinggi disaat diberlakukan PSBB maupun PPKM. (dik/mzm)
“Disaat ekonomi kota Batu selama PandemiCovid-19 terkoreksi minus 10 persen, justru di Desa Sidomulyo tercatat ada pertumbuhan ekonomi sebesar 3 persen,” tukasnya. (dik/mzm)
Baca juga:
- Seluruh Jemaah Haji Indonesia Tiba di Makkah, Siap Jalani Wakuf di Arafah
- Satu WNI Meninggal di Gurun Makkah, Dua Lainnya Diselamatkan Usai Coba Masuk Secara Ilegal
- 541 Atlet KONI Kota Batu Lolos Mengikuti Porprov IX Jatim 2025
- KONI Batu Bakar Semangat Tanding Atlet Lewat Character Building
- Pemkot Malang Tak Kuasa Hadapi Alih Fungsi Lahan Pertanian Terdesak Perumahan