Malang, SERU.co.id – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang menggelar pemeriksaan deteksi dini Penyakit Tidak Menular (PTM) di Perkantoran Terpadu Kota Malang, Senin (11/7/2022). Di Kota Malang sendiri, persentase terbesar untuk PTM sekitar 30 persen adalah hipertensi dan diabetes.
Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular dan Kesehatan Jiwa Dinkes Kota Malang, drg Muhammad Zamroni. Dia juga mengatakan, jika kegiatan skrining deteksi dini PTM ini dilakukan sesuai dengan kebijakan pemerintah.
“Standar pelayanan minimal bidang kesehatan ada 12 indikator, yang salah satunya adalah skrining pada usia produktif,” seru Zamroni.
Dalam skrining tersebut, pihaknya melakukan pemeriksaan terhadap tekanan darah, berat badan, lingkar perut, dan sampai pemeriksaan lab gula darah pada masyarakat usia produktif yakni usia 15 hingga 59 tahun. Adapun total masyarakat usia produktif di Kota Malang yaitu sekitar 600 ribu jiwa.
“Pelayanan skrining ini bisa dilaksanakan di Pos Pembinaan Terpadu (Posbindu) yang ada di dekat posyandu atau di puskesmas. Namun capaiannya kurang maksimal, sehingga kita lakukan jemput bola periksa gratis atau Jebol Perintis PTM,” imbuhnya.
Selama melaksanakan program “Jebol Perintis PTM”, pihaknya telah menerima kunjungan sebanyak 262, obesitas 47 (17,9%), hipertensi 75 (28,6%), dan diabetes militus 14 (5,3%). Sebelumnya, Dinkes Kota Malang telah melakukan kegiatan serupa yang dilaksanakan di Balai Kota Malang, yang menyasar pegawai di lingkungan Balai Kota Malang.
“Kemudian bergeser ke Kantor Terpadu ini, nantinya berlanjut ke perangkat daerah lain. Dengan harapan hingga sampai ke tingkat kecamatan dan kelurahan, sehingga tercapai semuanya,” terangnya lebih lanjut.