Bung Edi Ingatkan Pentingnya Program Urban Farming di Tengah Kenaikan Harga Bahan Pokok

Wakil Wali Kota Malang tinjau Pasar Kasin. (ws6) - Bung Edi Ingatkan Pentingnya Program Urban Farming di Tengah Kenaikan Harga Bahan Pokok
Wakil Wali Kota Malang tinjau Pasar Kasin. (ws6)

Malang, SERU.co.id – Wakil Wali Kota Malang, Sofyan Edi Jarwoko mengajak masyarakat Kota Malang, untuk gencar galakan program urban farming. Hal itu diperlukan agar di saat harga bahan pokok mengalami kenaikan seperti saat ini, masyarakat tidak terlalu terdampak dikarenakan sudah menanam sendiri.

Hal itu disampaikan  Sofyan Edi Jarwoko saat meninjau Pasar Kasin Kecamatan Sukun Kota Malang. Wawali mendapati sejumlah kebutuhan pokok mengalami kenaikan harga, seperti ayam, anek sejenis cabai dan telur dan lain sebagainya. 

Bacaan Lainnya

“Yang saya lihat harga cabai keriting itu masih tinggi di angka Rp95 ribu dan Rp80  ribu untuk cabai merah besar. Kemudian daging ayam di angka Rp38 ribu, itu juga tinggi normalnya antara Rp32-34 ribu yang lain-lain masih stabil,” seru Bung Edi, panggilan akrab Wawali Malang.

Oleh sebab itu dirinya mengajak masyarakat Kota Malang untuk terapkan program urban farming atau pertanian perkotaan yakni proses produksi pangan yang dilakukan di tengah kota.  Atau pemanfaatan lahan terbuka di perkotaan yang diubah menjadi lahan pertanian.

“Makanya program urban farming. Program tersebut yang sekarang sudah ada di masing-masing RW itu, ya di samping sayuran, ya harus ada lombok. Yang harganya, yang dari waktu ke waktu sering kita jumpai tidak stabil,” terangnya. 

Tak hanya pertanian, urban farming juga melibatkan peternakan, budidaya perairan dan  wanatani (kayu-kayuan). Ini merupakan salah satu upaya agar harga dan pasokan terhadap kebutuhan selalu stabil, dan masyarakat tidak terlalu terdampak mengingat sudah bisa memproduksi sendiri. 

“Urban farming juga upaya untuk menjaga, itu juga supaya masyarakat tidak terlalu kena dampak. Karena sudah menanam sendiri,” tutur pria berkacamata tersebut. (ws6/ono)


Baca juga:

disclaimer

Pos terkait