Wali Kota Batu Akan Terbuka Bila Ada Komplain Tentang PPDB

Wali Kota Batu Dewanti Rumpoko. (ist).
Wali Kota Batu Dewanti Rumpoko. (ist).

Malang, SERU.co.id – Santer diberitakan terkait dugaan carut marutnya pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di Kota Batu. Orang tua calon siswa mengeluh anaknya tidak lolos SMP pilihan akibat kalah dekat jarak rumah dengan sekolah. Dugaan kecurangan pun muncul akibat dibolehkannya penggunaan surat keterangan domisili. 

Wali Kota Batu Dewanti Rumpoko, saat menghadiri Pelantikan Rektor universitas Brawijaya Malang Senin (27/6/2022) mengatakan, untuk pengaturan Zonasi, pihaknya sudah bekerja sama dengan Telkom. Sehingga jarak rumah dan sekolah yang menjadi pertimbangan kelolosan sudah jelas pengukurannya. 

Bacaan Lainnya

“Jarak antara rumah dengan sekolah itu sudah jelas. Kalau ada komplain, monggo (silahkan). Nanti kita akan melihat bersama apakah komplain ini sudah sesuai dengan kondisi. Kita akan terbuka sekali menerima itu,” serunya.

Orang nomor satu di Pemkot Kota Batu itu menuturkan, dirinya yakin Kepala Dinas Pendidikan Kota Batu sudah menjalankan PPBD ini fair. Dirinya juga berjanji akan melihat dan mengevaluasi bila ada temuan murid yang ternyata masuk dalam zonasi dengan jarak rumah yang lebih pendek. Namun ia mengaku belum ada tindakan yang dilakukan karena belum adanya laporan secara resmi. 

“Kami belum ada laporan Kepala Dinas sampai sekarang, dan saya belum tahu apa yang dipermasalahkan belum ada laporan yang resmi. Kalau masalah zonasi, jelas kami bekerja sama dengan Telkom untuk tahu jarak. Insya Allah kita tidak memanipulasi hal itu,” tegas BuDe, sapaan akrabnya.

Salah seorang wali murid yang tidak ingin disebutkan namanya mengatakan, dirinya sudah mengikuti aturan dan yakin putranya masuk ke smp pilihan. Namun ternyata posisi anaknya bergerak melorot, saat ada calon siswa lain yang masuk urutan menggeser anaknya. Sebelumnya diketahui nama tersebut beralamat ditempat yang lebih jauh dari rumahnya.

“Kami yang alamatnya jelas jelas lebih dekat sekolah malah kalah dengan nama lain yang kami tahu alamatnya lebih jauh. Setelah dapat informasi, ternyata mereka menggunakan domisili yang alamatnya lebih dekat sekolah,” tukasnya.  (dik/ono)

Baca Juga :

disclaimer

Pos terkait