• Diawali doa bersama
Kota Malang, SERU – Jumat (22/11/2019) pagi menjadi awal dimulainya pembangunan jembatan Muharto. Estimasi pelaksanaan pengerjaan rehabilitasi jembatan Muharto akan diselesaikan dalam kurun waktu 1 bulan.
“Pagi tadi, lazimnya nilai-nilai budaya kita sertakan. Kami sadar bahwa kuasa hanya milik Tuhan, maka menandai awal pelaksanaan pembangunan kita lakukan permohonan doa bersama,” ungkap Hadi “Soni” Santoso, Kepala DPUPR kota Malang.
Diinformasikan sebelumnya, sesuai dengan rekomendasi tim teknis UB rehabilitasi jembatan Muharto menggunakan metode Refrofit, yang hasilnya mampu mengembalikan kondisi fisik seperti semula. Menggunakan anggaran dari Belanja Tidak Terduga Tahun Anggaran 2019 sebesar Rp 1,3 Milyar, penanganan jembatan Muharto ditarget tuntas 1 bulan.
Metode “retrofitting” sendiri adalah metode atau teknik untuk melengkapi bangunan dengan memodifikasi atau me-restore dengan menambah bagian atau peralatan baru yang dianggap perlu, karena tidak tersedia pada saat awal pembuatannya. Teknik Retrofitting bertujuan untuk menyesuaikan kondisi atau keperluan baru terhadap bangunan seperti memperbaiki bangunan yang rusak, memperkuat bangunan, menambah dan lain sebagainya, tanpa harus membongkar total bangunan yang sudah ada.
Soni meyakinkan, pasca rekonstruksi, jembatan Muharto sangat layak dan aman dilewati. “Meski tetap saya berpesan perilaku bijak harus terus ditumbuhkembangkan, diantaranya perilaku buang sampah sembarangan di bibir jembatan, dibahu jembatan atau dilempar lewat jembatan. Itu saya perilaku itu dihilangkan,” pesan Soni. (rhd)