Malang, SERU.co.id – Beredarnya isu Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak membuat resah masyarakat, hingga berdampak penjualan daging di pasaran menurun. Merespon hal ini, Pemkot Malang melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Dispangtan) mulai melakukan pemeriksaan sejak Senin (9/5/2022) lalu.
Kepala Dispangtan Kota Malang, Sri Winarni mengatakan, sejauh ini belum ada laporan maupun temuan hewan ternak yang terjangkit PMK. Namun penurunan minat konsumsi konsumen hingga 10 persen.
“Berdasarkan laporan dari bidang perternakan, dari para jagal, ada penurunan permintaan daging sekitar 10 persen untuk konsumsi. Terkait adanya isu wabah PMK di Kota Malang,” seru Sri Winarni.
Salah satu pedagang daging sapi di Pasar Besar Kota Malang, Maria Ulfa mengungkapkan, isu wabah PMK sangat berpengaruh pada dagangannya. Tahun sebelumnya memasuki momen hajatan pengantin dan idulkurban permintaan pasar meningkat, namun kini tidak berpengaruh justru menurun.
“Ada turunnya pasti berkuranglah. Ini mau beli sapi buat kurban sudah tidak jadi, apa lagi syawal ada momen musim manten, malah tidak berpengaruh. Biasanya saya menjual 100 kilogram sehari, sekarang hanya 75 kilogram,” ungkap Maria Ulfa, saat dikonfirmasi oleh SERU.co.id.
Pengecekan sampel pada hewan ternak, seperti sapi, kambing, domba dan babi, akan terus dilakukan ke depan. Sampai dipastikan tidak ada indikasi untuk PMK di Kota Malang. (ws6/rhd)
Baca juga:
- Target Empat Medali Emas, Wali Kota Malang Motivasi Atlet Basket Hadapi Porprov IX Jatim
- Lansia Dilaporkan Hilang Hanyut di Sungai Metro Ditemukan Selamat di Pakisaji
- Bupati Malang Sebut Munas VI APKASI 2025 Wadah Strategis Kuatkan Pembangunan Nasional
- Ratusan Travel Merugi Miliaran Usai Visa Haji Furoda Tak Kunjung Terbit
- Zia Ulhaq Nilai Putusan MK Soal Sekolah Swasta Gratis Dorong Pemerataan Pendidikan