Bupati Malang Prediksi Pertengahan Februari Terjadi Lonjakan Kasus Covid-19

Bupati Malang, HM Sanusi. (bob) - Bupati Malang Prediksi Pertengahan Februari Terjadi Lonjakan Kasus Covid-19
Bupati Malang, HM Sanusi. (bob)

Malang, SERU.co.id – Bupati Malang, HM Sanusi memprediksi pertengahan Februari sampai Maret Covid-19 akan meningkat. Hal itu disampaikan usai mengikuti rapat koordinasi (rakor) nasional beberapa hari lalu.

“Kami sudah ikuti rakor nasional. Jadi pertengahan Februari sampai Maret nanti, (diperkirakan) mulai meningkatnya Covid, terlebih varian baru Omicron,” ucap Sanusi.

Bacaan Lainnya

Dijelaskan Sanusi, penyebaran Covid-19 varian Omicron memang cepat. Namun, Omicron tidak seganas varian Delta yang sempat menjalar beberapa waktu lalu. “Iya memang lebih cepat menyebar tapi gejalanya tidak separah Delta,” kata dia.

Sanusi pun mencatat prediksi kenaikan sudah mulai nampak. Sebab dua hari terakhir tercatat ada penambahan pasien Covid-19 berjumlah 112 orang.

“Tapi dua hari ini, kasus (covid-19) di Kabupaten Malang kemarin meningkat 112 kasus, dan hariannya mencapai 30 keatas,” ungkap Sanusi.

Untuk itu, Sanusi telah meminta kepada Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Malang, Wahyu Hidayat untuk meneruskan ke camat. Tujuannya adalah penyebaran Covid-19 bisa dikendalikan. Sanusi pun juga meminta kepada masyarakat untuk turut serta membantu Pemkab Malang dalam menekan penyebaran Covid-19, agar perekonomian dapat segera pulih.

“Kami harap semua pihak mencegah penyebaran Covid,” harap Sanusi.

Sanusi menjelaskan, vaksinasi orang dewasa telah mencapai 87 persen. Dan vaksinasi Lansia saat ini mencapai 62 persen.

“Ini jadi persoalan tersendiri, karena kalau mau di vaksin tapi komorbid kan tidak bisa. Itu yang Lansia,” kata Sanusi.

Di sisi lain, Politikus PDIP ini berharap masyarakat Kabupaten Malang dapat tervaksin booster. Karena Sanusi ingin masyarakat dapat segera aman dari penyebaran Covid-19 semua jenis varian.

“Harapan saya semua masyarakat sudah vaksin dan booster,” harap Sanusi.

Sanusi juga berpesan agar masyarakat bisa mengolah informasi yang didapat. Karena saat ini banyak informasi hoaks terkait vaksinasi.

“Kalau ada berita yang divaksin akan mati 2 tahun lagi, itu hoaks,” tutup Sanusi. (bob/mzm)


Baca juga:

Pos terkait