Malang, SERU.co.id – Barongsai adalah pertunjukan khas Hari Raya Imlek. Selama pandemi covid-19, Klenteng An Eng Kiong meniadakan acara barongsai karena dikhawatirkan menimbulkan kerumunan masyarakat. Namun menjadi sebuah harapan pemain, ketika bisa tampil di tempat lainnya, meski dalam hitungan jari.
Salah satu pemain barongsai, Joni (35) menuturkan, dirinya baru beberapa kali bermain selama pandemi melanda. Bahkan praktis menganggur tidak pernah sama sekali mendapat job dan juga tidak latihan selama pandemi kemarin.
“Baru lima kali ini tampil mas. Kebanyakan selain Imlek, yang mengundang dari hotel, mall, restoran atau acara peresmian,” seru Joni, ditemui selepas tampil di Malang Town Square (Matos), Selasa (1/2/2022).
Pria yang tergabung dalam South Lion Dance ini mengaku, sebelum tampil di Matos, timnya telah melakukan persiapan sejak tiga minggu yang lalu. Jika dihitung, hanya sekitar enam kali latihan sebelum unjuk gigi.

Ia menceritakan, pernah mengalami jatuh saat bermain Barongsai. Karena dituntut harus aktif dan lincah dalam setiap gerakan, terlebih saat harus naik di atas pemain satunya pada posisi ekor barongsai.
Ditanya soal kesulitan, Joni pernah diawal-awal ikut bergabung South Lion Dance merasakan payahnya atraksi. Akan tetapi, seiring berjalannya waktu mampu beradaptasi.
“Tingkat kesulitannya berada di musik, sebelum tampil harus tahu musiknya seperti apa,” ungkap pria asal Pakisaji, Kabupaten Malang ini.
Dirinya ikut bergabung menjadi pemain Barongsai berangkat dari olahraga dan hobi. Karena sebagian besar adegan yang ditunjukkan melatih kelincahan dalam setiap gerakan yang energik.
Joni menambahkan, berat seekor barongsai sekitar lima sampai enam kilogram. Untuk pembuat barongsai, disebutkannya ada dua yang mendatangkan dari luar negeri.
“Pesannya dari luar negeri Malaysia dan Singapura. Kalau satunya ada yang dari Indonesia,” ungkapnya.
Dari pantauan SERU.co.id, total lima barongsai yang dimainkan oleh sepuluh orang. Setelah melakukan pertunjukan di lantai bawah, ada break beberapa menit. Lalu pukul 12.51 keliling ke tenant-tenant yang ada di Matos. Sontak membuat banyak pengunjung tertarik, mulai dari mengabadikan momen langka hingga memberikan angpao. (jaz/rhd)
Baca juga:
- DPKH Kabupaten Malang Lakukan Pemeriksaan Kesehatan Hewan Jelang Kurban
- Kenaikan Isa Almasih Serta Libur Panjang Polres Malang Amankan 67 Gereja dan Lokasi Tempat Keramaian
- Polisi Temukan Pelanggaran Plat Nomor dan Kelalaian Berkendara Kasus Christiano Tarigan
- 253.421 Peserta Lolos UTBK SNBT 2025, Berikut 10 Kampus dengan Pendaftar Terbanyak
- Nelayan Hilang di Laut Polagan Pamekasan Ditemukan Meninggal oleh Tim SAR Gabungan