Batu, SERU.co.id – Jelang perayaan Tahun Baru Imlek 2022, nuansa imlek sudah terlihat di beberapa obyek wisata. Salah satu diantaranya adalah Jawa Timur Park (JTP) grup. Selain ornamen-ornamen bernuansa oriental yang tampak, pihak pengelola wisata juga memberikan beberapa suguhan hiburan.
Marketing Manager Jawa Timur Park Grup, Titik S Ariyanto mengatakan, beberapa wahana yang ada di dalam taman rekreasi dibawah naungan JTP Grup, memang sudah bernuansa oriental. Antara lain di Jatim Park 1, Jatim Park 2, Batu Love Garden (Baloga) dan Museum Angkut.
“Yang pasti, di taman-taman kami, baik itu Jatim Park 1 , Jatim park 2 , Museum Angkut, Baloga dan lain-lain sudah ada nuansa orientalnya. Di Jatimpark 1, ada wahana bermain kereta naga yang identik dengan imlek. Di Museum Angkut, ada kawasan pecinan. Di Batu Love Garden juga ada taman bunga romantis bernuansa Imlek,” serunya.
Titik juga mengaku, di masing masing taman wisata, sudah pula disiapkan berbagai hiburan untuk pengunjung. Diantaranya tarian selamat datang, hiburan barongsai, seni Wushu, tarian tradisional, dan juga parade bunga. Namun khusus untuk pertunjukkan Barongsai, terpaksa harus dibatalkan, karena himbauan dari tim satgas Covid-19.
“Kami ada morning show di Jatim Park 2, dan parade bunga di Batu Love Garden. Sebenarnya juga ada hiburan bBarongsai di Jatim Park 1 pagi tadi. Tapi karena adanya himbauan untuk tidak melaksanakan hiburan yang mengundang kerumunan, terpaksa kami batalkan. Jadi ya kami ganti dengan welcome dance saja, tetapi tetap dengan nuansa Imlek,” ungkapnya.
Soal adanya larangan untuk memberikan pertunjukan Barongsai, pihaknya cukup memaklumi. Dikarenakan alasan supaya tidak terjadi lonjakan penyebaran virus covid-19 di Kota Batu. Namun hal yang disayangkan adalah, pihaknya terlanjur membuat promosi, dan juga mempublikasikan pertunjukan tersebut melalui berbagai media. Sementara larangan untuk menggelar acara Barongsai baru diterimanya siang kemarin.
“Ya mau bagaimana lagi, kami harus tetap mematuhi aturan, cuman kasihan dari pemain barongsai yang 30 orang dan juga pemain wusyu sekitar 30 orang, akhirnya mereka batal tampil di sini,” pungkasnya. (ws3/ono)
Baca juga:
- Dr Sholikh Al Huda Minta Kejagung Tidak Kendor Usut Kasus Korupsi Pengadaan Chromebook
- Marsma Reza Sastranegara Ngopi Bareng Wartawan Sambil Bahas Sinergi Lanud Abd Saleh dan Media
- DPRD Jatim Dorong Kota Malang Jadi Pilot Project Pelayanan Publik Berbasis Digital
- Gunung Semeru Erupsi, BMKG Pantau Sebaran Abu Vulkanik ke Arah Barat
- Kisah Duka Dosen Asal Madura yang Gugur Menuju Tanah Suci