Ning Ita: Hasil Kerja HCI Arahnya Menuju Kota Mojokerto Satu Data

Wali kota Mojokerto, Ika Puspitasari. (Memo X/mrg) - Ning Ita: Hasil Kerja HCI Arahnya Menuju Kota Mojokerto Satu Data
Wali kota Mojokerto, Ika Puspitasari. (Memo X/mrg)

Mojokerto, SERU.co.id – Health Care Community Indonesia (HCI) yang diinisiasi oleh Wali kota Mojokerto, Ika Puspitasari untuk memberikan layanan kesehatan secara langsung, sekaligus melakukan pendataan dengan beberapa aspek kesehatan terhadap penduduk Kota Mojokerto.

Tim leader HCI, Dr. Ns. Sismulyanto, M.Kep., M.Kes memaparkan hasil pendataan tersebut dihadapan Wali kota dan Sekda Kota Mojokerto, Gaguk Tri Prasetyo, didampingi Kepala Dinkes Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, dr. Triastutik Sri Prastini,Sp.A serta Kepala OPD, di Pendopo Sabha Krida Tama Rumah Rakyat, Jalan Hayam Wuruk 50 Kota Mojokerto.

Bacaan Lainnya

Wali kota menegaskan, hasil kerja HCI tidak hanya bidang kesehatan tapi arahnya kepada Kota Mojokerto satu data sebagaimana amanat Perpres 39 Tahun 2019 tentang satu data Indonesia.

“Dari data yang dipaparkan HCI bisa dilihat pengembangannya tidak hanya pada data kesehatan saja, tapi banyak data yang bisa dihasilkan atas kinerja HCI selama satu setengah tahun turun ke masyarakat,” kata Ning Ita sapaan akrab Wali kota.

Sementara, Sekretaris DKPP menyampaikan usulan tambahan mengenai indikator pendataan sesuai tusi DKPP-jen. Terkait pencapaian satu data, Ning Ita berkomitmen dan optimis Kota Mojokerto dapat mencapainya mengingat luas wilayah kota Mojokerto yang hanya sebesar 20 KM2 , hanya 115 ribu orang penduduk yang tersebar di 18 kelurahan.

“Kota Mojokerto kota terkecil se-Indonesia, maka kalau kita mampu menyajikan satu data yang terintegrasi dan bisa dimanfaatkan oleh semua pihak, tidak hanya internal Pemkot Mojokerto, tapi juga dengan pihak-pihak eksternal siapapun yang bermitra dengan kita, ini akan menjadi barometer Indonesia,” jelasnya.

Kembali dijelaskan Ning Ita bahwa hasil pendataan HCI setiap tahun akan dilaporkan ke Kemendagri, sebagai pembaharuan informasi yang dimiliki oleh Pemkot Mojokerto.

“Inovasi-inovasi setiap tahun bisa dilahirkan berbasis data yang valid dan komprehensif. Karena setiap program inovasi yang bisa kita laksanakan, kalau basisnya itu dari data yang valid maka ouputnya pasti akan kelihatan. Sebab ketepatan sasarannya pasti tinggi karena kita menggunakan data yang valid bukan data proyeksi, bukan data perkiraan,” tegas Ning Ita.

Data dari HCI dalam bidang kesehatan, lanjut Ning Ita, adalah dalam rangka mendukung Kota Sehat, dan Kota Tanpa Kumuh. Meski Demikian sangat memungkin bagi HCI di tahun 2022 untuk mengembangkan sayapnya dalam melengkapi data guna mendukung tugas dan fungsi dari masing OPD. (mrg/mzm)


Baca juga:

Pos terkait