Malang, SERU.co.id – Wacana vaksinasi dosis ketiga atau vaksinasi booster masih belum ada titik terang. Pemerintah Kota (Pemkot) Malang masih menunggu petunjuk teknis (juknis) dari pemerintah pusat.
Hal tersebut dibenarkan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kota Malang, dr Husnul Mu’arif. Di daerah-daerah masih menunggu perintah dari pusat. Jika belum ada petunjuk, belum bisa melaksanakan vaksinasi, meskipun vaksin sudah tersedia.
“Karena untuk pelaksanaan kan pastinya vaksinnya harus ada. Harus ada drop vaksin, ya kita tunggu itu,” seru dr Husnul Mua’rif.
Disinggung soal kesiapan, pihaknya telah mempersiapkan mulai dari tenaga kesehatan (nakes) yang jumlahnya ribuan. Sebab di vaksinasi pertama dan kedua, vaksinator sudah terbiasa dan mempunyai pengalaman dalam memvaksin.
dr Husnul menambahkan, jika seandainya pemerintah menginginkan segera, bakal menerapkan beberapa tahapan. Seperti sebelum-sebelumnya menyasar kelompok penerima vaksin dengan skala prioritas.
Karena nakes sudah 100 persen mendapat vaksin booster. Sehingga penerima selanjutnya adalah pelayan publik, baik di lingkungan pemerintahan maupun non pemerintahan. Hingga masyarakat umum dan usia lanjut usia tidak luput menyesuaikan data vaksinasi sebelumnya.
“Kita tunggu resminya dulu. Yang jelas kita siap laksanakan kalau sudah diperintahkan,” beber pria yang pernah menjabat sebagai Direktur RSUD Kota Malang ini.
Sebagai informasi, pemerintah merencanakan untuk melakukan vaksinasi dosis ketiga atau booster vaksin Covid-19 pada tanggal 12 Januari 2022. Hal itu diputuskan setelah Presiden Joko Widodo dan dari keterangan resmi Menteri Kesehatan Budi Gunadi.
Terkait sasaran penerima vaksin booster, kurang lebih sebanyak 21 juta dengan kategori usia diatas 18 tahun per Januari 2022. Sedangkan daerah kabupaten/kota yang direkomendasikan adalah yang sudah mencapai 70 persen vaksinasi dosis pertama, dan 60 persen doses kedua.
Sementara, di provinsi Jawa Timur kemungkinan sudah bisa melaksanakan vaksinasi booster. Karena menurut data, vaksin dosis pertama telah melampaui yaitu 79,19 persen dan 57,32 persen untuk dosis kedua. Daerah yang bisa melakukan antara lain Kota Malang, Kota Batu dan Kota Surabaya. (jaz/rhd)
Baca juga:
- SPPG Tlogowaru Kota Malang Pekerjakan Masyarakat Lokal Sukseskan Program MBG, Sasar 4.800 Pelajar
- Rumah Dinas Sekda Situbondo dibobol Maling Saat Ditinggal Ibadah Haji
- Selama Libur Panjang Gunung Bromo Dibanjiri 11.735 Wisatawan Lokal dan Mancanegara
- Alfamart Gandeng Puskesmas Ardimulyo Layani Posyandu ILP dan Edukasi Balita hingga Lansia
- Wali Kota Batu Terima Audiensi Jajaran Redaksi Memo X Group di Ruang Kerja