Jakarta, SERU.co.id – Rumah sakit darurat covid-19 (RSDC) Wisma Atlet Kemayoran memberlakukan lockdown usai ditemukan kasus pertama varian Omicron. Koordinator Humas RSDC Wisma Atlet Kolonel Mintoro Sumego menyatakan, pasien yang sudah sembuh kepulangannya akan tertunda dengan diberlakukannya lockdown ini.
“Mestinya seperti itu (pasien yang sembuh belum boleh pulang). Nanti kita liat lagi perkembangan di lapangan karena kita melaksanakan perintah Satgas Covid-19 nasional. Kita harus lockdown, kita akan lockdown,” ungkap Mintoro, Jumat (17/12/2021).
Lockdown hanya akan diterapkan di Wisma Atlet Kemayoran, sedangkan Wisma Atlet Pademangan tidak dan akan digunakan untuk karantina WNI dari luar negeri. Wisma Atlet Kemayoran akan di-lockdown selama tujuh atau sepuluh hari ke depan.
Pihak manajemen rumah sakit masih mempertimbangkan apakah tetap akan menerima atau tidak pasien yang masuk selama penerapan lockdown. Menurut Mintoro, pengobatan pasien tetap akan berlaku dengan pembatasan masuk dan keluar.
“Nanti kita sesuaikan dengan aturan lebih lanjut lagi, karena nanti susah kalau ada yang positif (mau masuk). Masih kita pertimbangkan lagi untuk perawatan pasien,” jelasnya.
Pihak rumah sakit juga akan melakukan upaya tracing pada seluruh pekerja dan pasien Wisma Atlet. Hal ini untuk mendeteksi varian Omicron. Kini RSDC merawat 116 pasien di tiga tower.
Sebelumnya, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengonfirmasi temuan kasus pertama varian Omicron di Indonesia. Kasus tersebut terdeteksi pada seorang petugas kebersihan RSDC. Kemenkes juga sedang mengamati lima kasus yang diduga varian Omicron di Manado dan Jakarta. (hma/rhd)
Baca juga:
- SPPG Tlogowaru Kota Malang Pekerjakan Masyarakat Lokal Sukseskan Program MBG, Sasar 4.800 Pelajar
- Rumah Dinas Sekda Situbondo dibobol Maling Saat Ditinggal Ibadah Haji
- Selama Libur Panjang Gunung Bromo Dibanjiri 11.735 Wisatawan Lokal dan Mancanegara
- Alfamart Gandeng Puskesmas Ardimulyo Layani Posyandu ILP dan Edukasi Balita hingga Lansia
- Tingkat Hunian Hotel Kota Malang Capai 47 Persen, Diyakini Melonjak Lewat Program 1.000 Event