Malang, SERU.co.id – Selain kebutuhan pokok yang menjadi atensi Pemkot Malang, kebutuhan pasokan Bahan Bakar Minyak (BBM) juga menjadi perhatian. Persediaan BBM hingga bergantinya tahun 2022 dipastikan aman.
Hal tersebut diamini oleh Fuel Terminal Manager Pertamina Malang, Sidhi Pratomo. Stok untuk Kota Malang aman, termasuk Depo Pertamina juga mensuplai ke beberapa wilayah, yaitu Malang Raya, Blitar, Tulungagung, serta sebagian kecil di Lumajang.
“Kami juga sudah menyiapkan tangki timbun, total kami ada 10 kapasitasnya 7.200 Kiloliter. Kalau dikonversikan ke hari kami, rata-rata stok 2,5 hari maksimal dari sisi stok BBM,” seru Sidhi Pratomo, selepas pertemuan dengan jajaran Pemkot Malang dan Forkopimda, Senin (13/12/2021).

Senada, Sales Area Manajer Malang-Banyuwangi, Shindu Priyo menjelaskan, kuota BBM subsidi 2021 di Kota Malang cukup aman untuk akhir tahun. Karena solar dikalkulasikan masih 84 persen hingga November 2021.
“Kami estimasikan tidak sampai 100 persen sampai akhir tahun,” jelas Sindhu.
Menurutnya, prediksi Depo Pertamina saat Nataru kondisi normal BBM ada kenaikan lima persen, baik Gasoil maupun Gasoline, namun untuk LPG naik enam persen. Berdasarkan history tahun kemarin, saat pandemi ternyata justru mengalami penurunan semua.
“BBM turun dan LPG juga tidak begitu banyak, naik 1 sampai 2 persen. Namun kami bisa menyiapkan segala kemungkinan ini,” ujarnya.
Pihaknya bakal menyiapkan empat SPBU untuk melayani delivery service. Semisal ada kemacetan, baik di jalan atau rumah, pelanggan bisa menghubungi call 135 dari SPBU terdekat, yaitu Jalan Langsep, Jalan Tlogomas dan Gadang.
“Kami juga siap juga melakukan operasi pasar LPG, baik yang subsidi maupun non subsidi. Dari depo kami surati mereka siap, standby 24 biro dan delapan agen LPG tiga kilo maupun non subsidi,” ujarnya.
Lain halnya, Walikota Malang, Drs H Sutiaji mengungkapkan, sebagaimana biasa seperti tahun lalu ada penambahan. Diasumsikan penambahan walaupun sudah dua tahun pandemi dan nyatanya ada pengurangan.
“Alhamdulillah sampai saat ini kami tetap suruh menyiapkan, kenapa karena nanti akan naik. Karena orang kalau sudah dua tahun ini tidak boleh tahun baruan. Ini kami minta ada penambahan yang lima persen,” ungkap Sutiaji.
Menurutnya, antisipasi tersebut beralasan, karena sekarang boleh bepergian dengan dicabutnya PPKM level IV ke III saat Nataru. Sehingga nanti wisatawan akan menyerbu daerah wisata, termasuk di Malang. (jaz/rhd)
Baca juga:
- SPPG Tlogowaru Kota Malang Pekerjakan Masyarakat Lokal Sukseskan Program MBG, Sasar 4.800 Pelajar
- Rumah Dinas Sekda Situbondo dibobol Maling Saat Ditinggal Ibadah Haji
- Selama Libur Panjang Gunung Bromo Dibanjiri 11.735 Wisatawan Lokal dan Mancanegara
- Alfamart Gandeng Puskesmas Ardimulyo Layani Posyandu ILP dan Edukasi Balita hingga Lansia
- Wali Kota Batu Terima Audiensi Jajaran Redaksi Memo X Group di Ruang Kerja