Ratusan Warga Bhumi Arema GASS Bersihkan Sungai Bareng

Walikota Malang, Drs H Sutiaji turun dan bersihkan sungai yang sering banjir di daerah RT 13 Kelurahan Bareng. (jaz) - Ratusan Warga Bhumi Arema GASS Bersihkan Sungai Bareng - IBU Malang libatkan puluhan mahasiswa
Walikota Malang, Drs H Sutiaji turun dan bersihkan sungai yang sering banjir di daerah RT 13 Kelurahan Bareng. (jaz)
Libatkan lintas komunitas, relawan, perusahaan dan perguruan tinggi

Malang, SERU.co.id – Seringnya terjadi banjir di kala hujan, memantik kepedulian warga Bhumi Arema dari lintas komunitas, relawan, perusahaan dan perguruan tinggi akan kebersihan lingkungan dan penghijauan. Kali ini, kerja bakti Gerakan Angkat Sampah dan Sedimen (GASS) menyasar sungai Bareng di sekitar Lapangan Halilintar, Jalan Bareng Raya 2N RT 13 RW 08, Kelurahan Bareng, Kecamatan Klojen, Kota Malang.

Walikota Malang, Drs H Sutiaji mengakui, gerakan GASS dan penanaman pohon, memang bukan hanya dari Pemkot Malang. Tetapi, tumbuh dari kesadaran masyarakat sendiri. Dimana kebersihan dan penghijauan menjadi pangkal agar lingkungan bersih dan mencegah terjadinya banjir dan longsor.

Bacaan Lainnya

“Apa gunanya kalau gerakan tentatif, tapi kesadaran masyarakat belum terbentuk dengan baik. Alhamdulillah tadi bersama-sama berkolaborasi, kita juga turun,” seru Sutiaji, selepas membersihkan sampah dan sedimen, Minggu (14/11/2021).

Tim relawan, komunitas, perusahaan dan perguruan tinggi dari semua unsur, ikut bergotong royong mengangkat sampah, material yang rusak, dan membersihkan tumbuhan liar di plengsengan sungai. Bahkan Walikota Malang ikut turun ke dalam sungai mengumpulkan bekas material bangunan rumah yang ikut dalam aliran air, sehingga mengendap dan dangkal.

Menurutnya, penyebab luapan air hingga menjadi langganan banjir atau genangan air hujan. Beberapa di antaranya karena sampah, sedimen, dan penyempitan sungai karena bangunan serta longsor.

“Kalau penyempitan, kita sudah tidak bisa berbuat banyak, apalagi sudah berbentuk bangunan,” beber penghobi badminton ini.

Senada, Ketua RW 8, Soleh mengatakan, banjir terjadi bukan setiap tahun, akan tetapi setiap hujan deras turun menyasar RT 01, 13, dan 14. Menurutnya, banjir biasanya tidak lama, hanya berkisar satu jam setelah hujan. Ketika tanggul disamping sungai tenggelam, diperkirakan ketinggian air bisa mencapai satu meter lebih.

“Kami mengusulkan di Musrenbang untuk membuat sebuah embung dengan pengatur dam, dari sungai sebelah utara dan dari arah Ijen. Ketika bisa terealisasi, air bisa terkendali di tempat tersebut, sehingga tidak langsung masuk,” jelasnya.

Gotong royong melibatkan berbagai unsur masyarakat dan Forkopimda saat membersihkan sungai. (rhd) - Ratusan Warga Bhumi Arema GASS Bersihkan Sungai Bareng - IBU Malang libatkan puluhan mahasiswa
Gotong royong melibatkan berbagai unsur masyarakat dan Forkopimda saat membersihkan sungai. (rhd)

Sementara itu, salah satu perguruan tinggi, IKIP Budi Utomo (IKIP) Malang mengerahkan sekitar 50-an mahasiswa. Mereka perwakilan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM), mahasiswa IBU dan mahasiswa program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) asal beberapa kampus di Indonesia.

Rektor IBU Malang, Dr H Nurcholis Sunuyeko, MSi menyampaikan, fenomena banjir yang semakin sering dijumpai di Kota Malang menjadi perhatian semua pihak, karena sampah bukan satu-satunya penyebab utama banjir. Maka dari itu, melalui program IBU Peduli Sosial ini, pihaknya membaur bersama masyarakat.

“Bukan cuma sampah tapi juga pasir. Pasir ini akan membentuk sedimen yang menumpuk, sehingga bisa menjadi penyebab tersumbatnya drainase,” ungkap Nurcholis, sapaan akrabnya.

Menurutnya, dengan melibatkan mahasiswa program MBKM dari beberapa kampus, akan mengajarkan nilai-nilai Ke-BudiUtama-an yang ditanamkan di IKIP Budi Utomo (IBU) Malang. Salah satunya adalah kepedulian. Nampak mahasiswa yang memakai kaos biru toska adalah mahasiswa MBKM, sementara yang memakai kaos pink adalah mahasiswa IBU.

“Ini bisa jadi pengalaman baru dan berharga bagi mereka. Karena belum tentu ditempat asalnya, mereka bisa terlibat dan membaur bersama masyarakat. Inilah budaya dan karakter arek-arek Malang yang sangat kental persaudaraan dan kekompakannya,” tandasnya.

Mahasiswa IBU berbaur dengan masyarakat turut membersihkan sampah. (rhd) - Ratusan Warga Bhumi Arema GASS Bersihkan Sungai Bareng - IBU Malang libatkan puluhan mahasiswa
Mahasiswa IBU berbaur dengan masyarakat turut membersihkan sampah. (rhd)

Senada, Wakil Rektor III, IBU Malang, Drs Ali Badar, MPd mengatakan, mahasiswa IBU yang ikut kerja bakti merupakan bagian masyarakat setempat. Dimana sehari-hari indekos di sekitar wilayah RW 07, Kelurahan Bareng, Kecamatan Klojen.

“Ini sebagai bentuk pengabdian masyarakat dari mahasiswa IBU Malang yang juga indekos di sini. Mereka ikut serta kerja bakti membersihkan sungai dari sampah dan pengerukan sedimen. Agar meminimalisir terjadinya banjir,” tegasnya, ditemui SERU.co.id di lokasi kerja bakti, Minggu (14/11/2021).

Mahasiswa IBU Malang kompak ikut membersihkan sampah dan sedimen. (rhd) - Ratusan Warga Bhumi Arema GASS Bersihkan Sungai Bareng - IBU Malang libatkan puluhan mahasiswa
Mahasiswa IBU Malang kompak ikut membersihkan sampah dan sedimen. (rhd)

Sementara itu, anggota Fraksi PKB DPRD Kota Malang, Arief Wahyudi, SH, menyambut baik kegiatan GASS dari Pemkot Malang. Namun ia menyayangkan, dalam kegiatan GASS ini yang bergerak sebagian besar justru masyarakat dari luar Bareng. Minimnya keterlibatan masyarakat setempat.

“Artinya secara seremonial kegiatan ini berhasil, tetapi secara substansi untuk menyadarkan masyarakat Bareng atas kebutuhan lingkungan yang baik, itu kurang mengena,” ungkapnya.

Arief berharap, kedepan perguruan tinggi tetap terlibat, tetapi dalam rangka edukasi kepada masyarakat. Sehingga ketika ada kegiatan seperti ini, tenaga utama itu harus dari masyarakat setempat.

“Kedepan perguruan tinggi lebih banyak ke edukasi. Setelah edukasi maka kesadaran masyarakat terhadap pentingnya menjaga lingkungan akan muncul,” tandasnya.

Turut hadir dalam kegiatan ini, di antaranya Walikota Malang Sutiaji, Sekda Kota Malang Erik S, anggota DPRD Kota Malang Arief Wahyudi SH Pembina Lingkungan Nasional Ir. Bambang Irianto, Wakil Rektor III IBU Drs Ali Badar, MPd, Corporate Communication Regional Manager PT Sumber Alfaria Trijaya (Alfamart) M Faruq Asrori.

Selanjutnya, Camat Klojen Drs Heri Sunarko MSi, Waka Polsek Klojen Kompol Tukimin Hadi, Danramil Klojen Lettu Inf Miseri, Lurah Bareng Winarto dan seluruh Lurah Kec. Klojen, Kader Lingkungan Tinuk, Danramil 0833/01 Klojen Lettu Inf Miseri bersama Babinsa Bareng Sertu Krisdianto, Babinkaptimas Bareng Aipda Luky dan para relawan. (jaz/rhd)


Baca juga:

disclaimer

Pos terkait