Kota Malang Miliki Aset Pemuda dengan Segudang Prestasi

Rangga Ega Santoso (tengah), pemuda Kota Malang yang mengispirasi. (ist) - Kota Malang Miliki Aset Pemuda dengan Segudang Prestasi
Rangga Ega Santoso (tengah), pemuda Kota Malang yang mengispirasi. (ist)

Malang, SERU.co.id – Pemuda merupakan motor penggerak perubahan dan inovasi. Kota Malang memiliki banyak aset pemuda dengan segudang prestasi, karena Kota Malang sebagai kota pendidikan. Salah satunya, Rangga Ega Santoso, pemuda asal Kota Malang peraih gelar Pemuda Pelopor Nasional dari Kementerian Pemuda dan Olahraga.

Alumnus mahasiswa Universitas Negeri Malang (UM) yang sekarang menempuh pendidikan di Amerika itu mengungkapkan, inovasi yang dibuat yakni perangkap pengendali hama. Dengan modifikasi beberapa alat, lampu untuk perangkap hama, serta lem untuk mengikat hama.

Bacaan Lainnya

“Alhamdulillah sudah jadi dan dua tahun lalu mendapat penghargaan Pemuda Pelopor. Ada beberapa alat atau beberapa komponen sensor yang kita jadikan satu alat untuk mengukur suhu, kelembapan, dan Ph tanah,” seru Rangga E. Santoso, dihubungi melalui sambungan telepon, Jumat (29/10/2021).

Menurutnya, Indonesia mempunyai program untuk mengintegrasikan teknologi tentang pengendalian organisme pengganggu tanaman. Supaya bisa menghasilkan produk yang lebih berkualitas dan kuantitas lebih banyak. Diketahui, sewaktu magang S1 di Probolinggo, Rangga memiliki pembimbing petani bawang. Dengan permasalahan di sawahnya terkait hama, sehingga dibuatlah komponen merancang alat tersebut.

Mengusung ide pertama kali kemudian bertemu teman-teman yang ikut mendukung. Inovasi teknologi itu diberi judul SITTA AGRAPANA, sebuah teknologi pengendali hama hortikultura sebagai produk eco-friendly dan easily produced. Untuk mewujudkan konsep pengembangan kawasan florikulturasi terintegrasi inovasi teknologi pengendalian organisme pengganggu tanaman (OPT).

“Nama produk diambil dari bahasa Sansekerta. Dua kata yang berbeda terus digabung. Yang jelas memang arti abstraknya bentuk dukungan kita ke petani,” imbuhnya.

Kominfo Malang

Rangga berpesan kepada para pemuda untuk lebih membuka buka diri. Meluangkan waktunya untuk mencoba hal baru, keluar dari zona nyaman, bertemu dengan orang baru. Cara yang dilakukan dengan banyak membaca buku, melihat membaca informasi, dan literasi. Karena Indonesia mempunyai banyak masalah yang harus diselesaikan oleh pemuda.

Pria yang juga mahasiswa Moscow Institut of Physics and Tecnology Rusia ini menambahkan, dengan jumlah pemuda yang cukup banyak di bonus demografi. Pemuda setidaknya dapat memberikan peran untuk pembangunan bangsa. Sehingga, minimal di daerah sendiri di lingkungan RT/RW bisa berkontribusi.

Namun, acap kali pemuda tidak sabar menjalani proses yang panjang. Hanya menginginkan hasil instan tanpa sebuah tantangan. Padahal dari proses tersebut tersimpan banyak pengalaman berharga.

“Perbanyak literasi mengenai Indonesia, entah dari sisi pendidikan, pertanian, maupun terkait bidangnya masing-masing,” tandas pria yang mengenyam pendidikan di Ecole Politecnique France ini.

Sementara, Wali Kota Malang Drs H Sutiaji mengungkapkan, untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi dengan semangat kewirausahaan para pemuda. Melalui semangat Hari Sumpah Pemuda 2021, dengan mengusung tema “Bersatu, Bangkit, dan Tumbuh”, pemuda diharapkan memiliki jiwa semangat yang terus berkobar untuk Indonesia bangkit.

Pihaknya berkomitmen untuk meningkatkan kapasitas pemuda di Kota Malang. Mengingat Kota Malang sebagai kota pendidikan, banyak sekali pemuda yang tidak berasal dari Kota Malang saja yang mempunyai potensi.

“Maka kita harus mempersiapkan, supaya mereka siap menjadi generasi yang baik dan tangguh,” beber Sutiaji.

Walikota Malang, Drs H Sutiaji berkomitmen dukung pemuda. (jaz) - Kota Malang Miliki Aset Pemuda dengan Segudang Prestasi
Walikota Malang, Drs H Sutiaji berkomitmen dukung pemuda. (jaz)

Lebih lanjut, bonus demografi Indonesia sudah selayaknya dapat dimanfaatkan sebaik mungkin untuk kemajuan bangsa. Tak terkecuali Kota Malang sebagai kota pelajar, yang memiliki ratusan pemuda inovatif untuk mendorong dan mendukung pembangunan daerah melalui berbagai sektor.

“Kita punya kekuatan luar biasa, 50.65 persen penduduk Kota Malang adalah pemuda. Dan sebenarnya dasar ekonomi kreatif yang menggerakkan adalah pemuda. Di sinilah mereka memiliki andil besar dalam partisipasi pembangunan Kota Malang,” papar pria penyuka makanan pedas ini. (adv/jaz/rhd)


Baca juga:

disclaimer

Pos terkait