Malang, SERU.co.id – Sumpah Pemuda adalah tonggak sejarah pergerakan pemuda dalam menyatukan satu presepsi. Satu tanah air, satu bangsa, dan satu bahasa yaitu Indonesia. Merawat keberagaman dan perbedaan menjadi hal mutlak di masa sekarang, dengan banyaknya kelompok dan lapisan masyarakat yang heterogen.
Walikota Malang, Drs H Sutiaji menjelaskan, memontum hari Sumpah Pemuda untuk terus menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Tidak hanya sebatas penghayatan, namun juga pengamalan dalam kehidupan sehari-hari.
“Musuh kita bukan imperialis. Musuh kita adalah budaya yang ingin mencabik-cabik nilai-nilai Pancasila, nilai-nilai ketuhanan dan nilai kemanusiaan,” seru Sutiaji, di Hotel Swiss Belinn, Kamis (28/10/2021).
Termasuk nilai-nilai sila yang terkandung di dalam Pancasila harus diterapkan. Jika tidak diterapkan, akan merembet kepada memecah persatuan dan keutuhan bangsa. Hal tersebut menjadi perhatian, karena ketika kepercayaan tidak bisa dimiliki oleh antar sesama, menjadi masalah di kemudian hari.
“Bagaimana nilai-nilai Pancasila harus kuat tegak lurus. Inilah yang harus kita kuatkan bersama,” pungkasnya.

Terpisah, Ketua Karang Taruna Kota Malang, Suryadi SPd MM mengatakan, pihaknya melihat dan menggali potensi menakar fenomena era ekonomi digital saat ini menjadi tantangan tersendiri. Sekaligus peluang bagi pemuda yang tergabung dalam karang taruna yang mampu menangkap sebagai peluang atau justru menjadi bencana.
“Karang taruna sebagai gerakan pemuda, khususnya di Kota Malang, memiliki satu tekad kuat untuk menjadikan Pemuda Entrepreneur yang mampu menciptakan produk inovatif dan kreatif. Serta mampu mengorganisir inovasi masing-masing potensi untuk diolah sedemikian rupa menjadi produk unggulan Kota/Kecamatan/Kekurahan/RW, sehingga mampu menembus pasar diluar,” bebernya.
Menurutnya, kehadiran Karang Taruna dengan jiwa entreprenuer bekerja sama dengan mitra-mitranya kedepan akan tumbuh dan berkembang. Dengan begitu, mampu mendorong pergerakan ekonomi berbasis RW secara lebih cepat serta lebih efisien. Sebagai perwujudan peningkatan kesejahteraan masyarakat kota sebagai produsen maupun sebagai konsumen.
Terkait dinamika yang paling dinamis ialah isu intoleransi. Suryadi mengungkapkan, banyak corong suara yang peduli dan aktif menyuarakan perdamaian. Ia mengajak semua lapisan masyarakat berperan aktif dalam menjaga kebersamaan dan keberagaman meskipun berbeda.
“Tentunya kita harus dapat menghormati dan menghargai orang lain, sehingga dapat dimulai dari menghormati orang di sekitar. Orang yang berbeda jenis kelamin, berbeda agama, pemikiran, dan perbedaan-perbedaan lain yang sebenarnya merupakan sebuah kesatuan. Bukanlah juga perbedaan itu adalah rahmat bagi kita semua,” jelasnya.
Capaian pemuda Kota Malang tidak kalah dengan daerah-daerah lain. Salah satunya inovasi Kampung Warna Warni Jodipan (KWJ) saat ini menjadi ikon menarik dan sebagai daya tarik wisatawan luar Kota Malang.

Salah satu penggagas KWJ, mahasiswa Muhammadiyah Malang (UMM), Salis Fitria mengungkapkan, sekelompok temannya menjalani mata kuliah praktikum saat semester lima.
Bermula tahun 2016, waktu tim mahasiswa membuat karya Kampung Warna Warni Jodipan. Kebetulan anak Ilmu Komunikasi dengan praktikumnya real untuk mengimplementasikan ilmu ke masyarakat. Memposisikan para mahasiswa berperan menjadi eksternal Public Relation (PR) suatu event.
“Nah saat itu tugasnya membuat event, terserah apapun dan bekerjasama dengan siapapun boleh,” ungkap Salis.
Wanita kelahiran 1994 tersebut menambahkan, kebetulan kelompoknya bekerjasama dengan perusahaan cat Indana Paint. Namun, slot untuk event di perusahaan tersebut sudah penuh, sehingga mereka ditawarkan dalam bentuk Corporate Social Responsibility (CSR).
Lokasi yang dipilih adalah Kampung Jodipan, karena berangkat dari latar belakang pandangan masyarakat atas kampung tersebut yang negatif. Disana dianggap kampung preman, tapi ternyata setelah kami datang, warganya ramah. Bahkan semua warga disana ikut ambil bagian mensukseskan program tersebut dan cukup kooperatif.
Melalui inovasi Kampung Warna-Warni Jodipan tersebut, ia juga menyandang Pemuda Pelopor tingkat Jawa Timur tahun 2019, dan sempat menerima tamu duta besar Australia, Hon Kevin Andrews.
“Tidak menyangka juga inovasi ini bisa booming dan saya mampu meraih prestasi. Alhamdulillah sampai sekarang saya dengan warga kampung masih berkomunikasi dengan baik,” pungkasnya. (adv/jaz/rhd)
Baca juga:
- Pemkot Batu Gelar Gerakan Pangan Murah Jelang Idul Adha di Desa Bulukerto
- Babinsa Kedungkandang Bersama Poktan Tanam Padi Wujudkan Ketahanan Pangan
- Babinsa Purwodadi Bina Kesiapsiagaan Linmas Melalui Latihan Baris Berbaris
- Wabup Ulfi Jenguk Balita Digigit Ular Cobra di RSU Situbondo
- SPPG Tlogowaru Kota Malang Pekerjakan Masyarakat Lokal Sukseskan Program MBG, Sasar 4.800 Pelajar