Malang, SERU.co.id – Banjir yang terjadi di Kota Malang menjadi atensi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Hujan lebat kurang kebih dua jam sedari pukul 13.00 membuat luapan banjir tinggi, masyarakat diimbau waspada.
Beberapa titik banjir yang lumayan parah terjadi pada Selasa (19/1/2021). Di antaranya Jalan Ciliwung, Jalan Soekarno-Hatta, Jalan Galunggung, Jalan IR Rais, Jalan Danau Toba, Jalan Letjen Sutoyo, Jalan Kedawung, Jalan Borobudur, Jalan Bantaran hingga Jalan Raya Dieng. Sehingga masyarakat tetap harus waspada ketika hujan lebat turun.
“Masyarakat diimbau untuk tetap waspada bahaya banjir jika hujan dengan intensitas sangat tinggi terjadi menerus selama lebih dari satu jam,” seru Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari PhD.
Selain hujan deras, juga disertai angin memicu terjadinya banjir dan genangan di beberapa titik pada Kecamatan Blimbing, meliputi kelurahan Blimbing, Kelurahan Purwantoro, dan Kelurahan Bunulrejo. Berdasarkan data BPBD Kota Malang menyebutkan kerugian materil 230 unit rumah terendam banjir, dan sebanyak 230 KK terdampak.
“Lalu lintas di beberapa titik di Kota Malang terjadi kemacetan. Beberapa kendaraan yang melintas mengalami mogok. Sedangkan material lumpur masuk ke tempat usaha dan rumah warga,” beber Abdul Muhari.
Lebih lanjut, upaya penanggulangan bencana, Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Kota Malang melakukan assesment terkait kerusakan, kerugian, dan sumber daya yang terdampak di lokasi kejadian. Serta pembersihan material atau sampah sisa banjir.
“Analisis dari Inarisk Kota Malang termasuk potensi risiko banjir dengan kategori sedang tinggi. Wilayah tersebut mencakup kecamatan Kedung Kandang, Kecamatan Sukun, Kecamatan Klojen, Kecamatan Blimbing dan kecamatan Lowokwaru,” imbuhnya.
Pihaknya menjelaskan, kepada Tim BPBD dan relawan terkait untuk bergerak mengantisipasi adanya banjir lagi ketika hujan dengan intensitas tinggi. Baik yang drainase maupun pohon yang sudah tua harus ditebang.
“Upaya antisipasi seperti optimalisasi dan pembersihan saluran air perlu dilakukan dan pemangkasan ranting-ranting pohon yang berpotensi patah saat hujan yang disertai angin kencang,” pungkasnya.
BPBD Provinsi Jawa Timur sebelumnya telah meneruskan informasi peringatan dini potensi hujan tersebut kepada BPBD Kab/Kota. Untuk diteruskan kepada pihak terkait di Kab/Kota dan masyarakat untuk waspada ancaman bencana hydrometeorologi.
Sebagai informasi, informasi BMKG, pada (19/10/2021) hingga (20/10/2021) potensi hujan lebat untuk dampak Banjir/Bandang dapat terjadi di wilayah Prov. Jawa Timur dengan status Waspada (signature.bmkg.go.id), sedangkan prakiraan cuaca pada (21/10/2021) didominasi cerah berawan dan hujan ringan. (jaz/rhd)
Baca juga:
- Soal Penahanan Ijazah, Kepsek SMKN 2 Bagor Tegaskan Bukan Karena Tunggakan, Tapi Prosedur Cap Tiga Jari
- Ribuan Jemaah Haji Indonesia Bergerak ke Arafah, Siap Wukuf Besok!
- Perairan Masalembu Terindikasi Jadi Jalur Operasi Penyelundupan oleh Sindikat Narkoba Internasional
- Diduga Peras Kades, Oknum LSM dan PNS Terjaring OTT Polisi
- Puasa Arafah: Sehari Menggugurkan Dosa Dua Tahun