Selama PPKM, Retribusi Parkir Kota Malang Menurun Signifikan

Kepala Dinas Perhubungan Kota Malang (Dishub), Heru Mulyono. (jaz) - Selama PPKM, Retribusi Parkir Kota Malang Menurun Signifikan
Kepala Dinas Perhubungan Kota Malang (Dishub), Heru Mulyono. (jaz)

Malang, SERU.co.id – Kondisi pandemi selama PPKM, membuat Pendapatan Anggaran Daerah (PAD) ikut terpengaruh. Target yang diharapkan tak sesuai dengan kondisi sekarang, tak seramai sebelum normal.

Kepala Dinas Perhubungan Kota Malang (Dishub), Heru Mulyono menjelaskan, pengelolaan parkir dari masyarakat harus mentaati aturan terkait pandemi. Total yang diharapkan senilai Rp7 miliar berasal dari retribusi khusus dan tepi jalan.

Bacaan Lainnya

“Kalau retribusi tepi jalan diharapkan Rp6 miliar, sedangkan untuk retribusi khusus kita Rp1,8 miliar. Jujur saja dua bulan pandemi (parkir) MOG biasanya kita Rp150 sampai Rp180 juta, sekarang hanya Rp10 juta,” seru Heru Mulyono, di Mini Block Office, Rabu (22/9/2021).

Pihaknya bakal mencoba membuat sistem yang lebih praktis dalam pembayaran parkir. Kedepan juru parkir (jukir) akan dibekali dengan alat gesek ATM. Saat ini sudah bekerjasama dengan BRI dan Bank Jatim guna merealisasikan program tersebut.

“Kesiapan mindset dan perilaku kita siapkan. Jangan sampai canggih teknologi, tapi mereka tidak siap. Ini kita mencoba lakukan edukasi,” ungkapnya.

Walikota Malang, Sutiaji jelaskan PAD, salah satunya dari retribusi parkir. (jaz)

Lain halnya, Walikota Malang, Drs H Sutiaji mengungkapkan, pemahaman kepada juru parkir adalah langkah yang baik. Selain menambah pengetahuan, kapasitas, dan PAD Kota Malang.

“Jukir ketika tertib, akan membantu keamanan, ketertiban, dan pembangunan. Karena menyumbang PAD, substansinya pembinaan memang mengarah beberapa poin tersebut,” terang pria yang pernah menjabat Sekretaris Bakesbangpol Kota Malang ini.

Menurutnya, jukir telah membantu pemilik mobil dan sepeda motor. Sehingga ditinggal kemana-mana tidak merasa was-was barangnya hilang.

“Jangan pernah memandang sebelah mata, kalau tidak ada tukang parkir, kita tidak akan merasa nyaman,” tandasnya.

Diketahui titik parkir yang terdata sekitar 1.205 di Kota Malang, baik yang aktif maupun yang pasif. Sekitar 404 titik sudah diserahkan sebagai objek parkir dari Bapenda ke Dishub. (jaz/rhd)


Baca juga:

Pos terkait