Malang, SERU.co.id – Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinsos P3AP2KB) Kota Malang menyatakan, selain ojol dan UMKM juga bakal menyalurkan ke para sopir angkot.
Kabid Pemberdayaan Sosial dan Penanganan Fakir Miskin, Juwita menuturkan, dana tersebut berasal dari dana jaring pengaman Pemprov Jawa Timur senilai Rp200 ribu. Sedangkan dari APBD Pemkot Malang sebesar Rp100 ribu, sehingga total Rp300 ribu yang bakal diterima para ojol, UMKM dan sopir angkot.
“Dari komunitas dan UMKM itu memang harus terakomodir. Ini kita memadukan juga melalui skrining data, lalu dipadatkan Dispendukcapil,” seru Juwita, di Ruang Sidang Balaikota Malang, Selasa (24/8/2021).
Pihaknya mengatakan, bantuan tersebut masih menunggu waktu kapan akan disalurkan. Karena kemarin sudah konfirmasi dengan Pemprov Jatim, launchingnya nanti akan dilakukan bersamaan kesiapan kabupaten/kota lainnya.
“Jadi secara serentak, karena ini kalau ada satu yang terlambat, maka menunggu semuanya,” terangnya.
Juwita menambahkan, banyak komunitas yang mengusulkan salah satunya adalah Serikat Sopir Indonesia (SSI) Kota Malang. Skrining dilakukan untuk mengetahui apakah Keluarga Penerima Manfaat (KPM) atau belum. Karena amanah dari pusat tidak bisa dengan dobel bantuan.
“Sehingga saat keluarga itu sudah menerima bantuan, nanti akan gugur,” pungkasnya, kepada SERU.co.id.
Di lokasi yang sama, Sekretaris Serikat Sopir Indonesia (SSI) Kota Malang, Khabibi menuturkan, bansos pada tahun 2020 kemarin sudah digelontorkan. Menurutnya, jaring pengaman sosial di tahun ini dinilai lebih lambat.
Kemudian, klaim data dari SSI Malang ada 1.900 sopir yang ber-KTP Kota Malang. Data itu yang akan diberikan ke Pemkot, agar penyaluran bansos senilai Rp300 ribu bisa segera tersalurkan. Datanya akan segera diproses serta diserahkan ke Dishub hingga Dinsos.
“Karena bansos ini juga untuk menunjang ekonomi para sopir di tengah pandemi covid-19,” pungkasnya.
Lain halnya, Sekretaris Daerah Kota Malang, Erik Setyo Santoso menjelaskan, bansos tersebut akan divalidasi dan verifikasi langsung dalam penentuan yang mendapatkan bansos. Dari situ, akan terlihat siapa saja yang sudah mendapatkan bansos atau belum.
“Misalkan ada yang sudah menerima melalui program lain, jadi ya tidak bisa menerima bansos untuk sopir ini,” jawab Erik singkat. (jaz/rhd)
Baca juga:
- Target Empat Medali Emas, Wali Kota Malang Motivasi Atlet Basket Hadapi Porprov IX Jatim
- Lansia Dilaporkan Hilang Hanyut di Sungai Metro Ditemukan Selamat di Pakisaji
- Bupati Malang Sebut Munas VI APKASI 2025 Wadah Strategis Kuatkan Pembangunan Nasional
- Ratusan Travel Merugi Miliaran Usai Visa Haji Furoda Tak Kunjung Terbit
- Zia Ulhaq Nilai Putusan MK Soal Sekolah Swasta Gratis Dorong Pemerataan Pendidikan