Malang, SERU.co.id – Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Malang mengeluarkan rilis komoditas yang menjadi penyumbang utama inflasi di Kota Malang bulan Juli 2021. Tiga kelompok pengeluaran mencatatkan inflasi tertinggi, yaitu kelompok pendidikan, kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharan rutin. Serta kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya.
Kepala KPw BI Malang, Azka Subhan Aminurridho menjelaskan, kenaikan harga komoditas cabai rawit, sabun detergen, Sekolah Menengah Atas, angkutan udara, dan bawang merah, masih terkendali dan cukup tertahan. Dengan koreksi harga yang terjadi pada daging ayam ras, mobil, telur ayam ras, emas perhiasan dan anggur.
“Kenaikan harga cabai rawit terjadi seiring dengan telah berakhirnya musim panen di beberapa wilayah sentra komoditas,” seru Azka Subhan.

Selain itu, faktor cuaca yang tengah memasuki musim peralihan turut mendorong peningkatan harga cabai rawit. Dari sisi ekspektasi, berdasarkan hasil Survei Konsumen (SK) Bank Indonesia Malang periode Juli 2021, mengindikasikan optimisme konsumen tertahan cukup signifikan.
Persepsi dan ekspektasi konsumen mengenai kondisi ekonomi melambat. Seiring kembali diberlakukannya kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat. Yang kemudian diperpanjang dengan PPKM Level 4 di wilayah Jawa – Bali.
Berdasarkan rilis inflasi BPS pada tanggal 1 Agustus 2021, inflasi Kota Malang tercatat sebesar 0,11% (mtm) dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 104,60 atau secara tahun kalender tercatat sebesar 0,55% (ytd) sehingga inflasi tahunannya tercatat sebesar 1,03% (yoy).
Hal ini sejalan dengan Nasional dan Jawa Timur yang juga mencatatkan inflasi masing-masing sebesar 0,08% (mtm) dan 0,17% (mtm). Namun demikian, inflasi tahunan Kota Malang masih berada di bawah inflasi tahunan Nasional (1,52%-yoy) dan Jawa Timur (1,65%-yoy).
Pihaknya menambahkan, Bank Indonesia Malang tetap berkomitmen menjaga stabilitas harga dan memperkuat koordinasi kebijakan dengan Pemerintah Daerah. Kemudian tetap menguatkan program Tim Pelaksana Inovasi Desa (TPID).
“Konsisten dalam mengarahkan ekspektasi inflasi melaui program-program TPID. Guna mengendalikan inflasi 2021 sesuai kisaran targetnya sebesar 3,0% ± 1%,” ungkapnya.
Selanjutnya, Bank Indonesia Malang dan Pemerintah Daerah juga terus berupaya untuk mendorong kegiatan ekonomi dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan. Dan meningkatkan daya beli masyarakat seiring dengan akselerasi vaksinasi Covid 19 sebagai bagian dari upaya mendukung program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). (jaz/rhd)
Baca juga:
- SPPG Tlogowaru Kota Malang Pekerjakan Masyarakat Lokal Sukseskan Program MBG, Sasar 4.800 Pelajar
- Rumah Dinas Sekda Situbondo dibobol Maling Saat Ditinggal Ibadah Haji
- Selama Libur Panjang Gunung Bromo Dibanjiri 11.735 Wisatawan Lokal dan Mancanegara
- Alfamart Gandeng Puskesmas Ardimulyo Layani Posyandu ILP dan Edukasi Balita hingga Lansia
- Wali Kota Batu Terima Audiensi Jajaran Redaksi Memo X Group di Ruang Kerja